Jakarta: Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 10 -14 april 2020, ditemukan tiga kasus baru konfirmasi positif Ebola virus disease (EVD). Kasus itu dikabarkan terjadi di Republik Demokratik Kongo.
Seluruh kasus yang dilaporkan ini berasal dari Beni Health Zone yang ada di Provinsi Kivu Utara. Parahnya, dua orang dilaporkan meninggal setelah mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan.
Dan, infeksi yang terjadi pada kasus ketiga secara epidemiologis terkait dengan salah satu dari dua kasus yang meninggal tersebut. Kasus ketiga ini dilaporkan sedang ditangani di Ebola Treatment Center.
Sebelum tiga kasus ini, berdasarkan laporan WHO orang terakhir yang dikonfirmasi positif EVD mendapatkan hasil uji negatif setelah dilakukan dua kali pengujian. Bahkan pasien sudah dipulangkan dari Ebola Treatment Center per 3 Maret 2020.
Spesimen dari semua kasus yang dikonfirmasi dikirim ke Institut de Recherche Biomedicale (INRB) di Katwa dan di Kinshasa. Kemudian dilakukan sekuensing genetik untuk mendukung tim pengawasan dalam penyelidikan sumber infeksi. Sehingga bisa menentukan apakah kasus ini ada hubungannya dengan rantai penyebaran yang sudah diketahui sebelumnya, atau tidak.
Sebanyak 332 kontak dari kasus-kasus ini telah didaftarkan. Di mana 248 di antaranya diperiksa pada 14 April 2002 dan 200 lainnya diberikan vaksinasi oleh tiga tim vaksinasi yang sudah dibentuk.
Sampai saat ini ada sekitar 6.000 dosis vaksin yang tersedia di Beni Health Zone, dan WHO. Cara ini merupakan antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi, dengan salah satunya adalah pipa vaksin yang mungkin tersedia dalam jumlah terbatas karena dibatasinya penerbangan di masa pandemi covid-19 ini.
WHO menyarankan agar tidak ada pembatasan dalam melakukan perjalanan atau perdagangan dari Kongo dan keluar Kong. WHO juga sampai saat ini masih terus melakukan monitor dan jika dibutuhkan, akan melakukan verifikasi perjalanan yang masuk dan keluar dari Kongo.
Jakarta: Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 10 -14 april 2020, ditemukan tiga kasus baru konfirmasi positif Ebola virus disease (EVD). Kasus itu dikabarkan terjadi di Republik Demokratik Kongo.
Seluruh kasus yang dilaporkan ini berasal dari Beni Health Zone yang ada di Provinsi Kivu Utara. Parahnya, dua orang dilaporkan meninggal setelah mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan.
Dan, infeksi yang terjadi pada kasus ketiga secara epidemiologis terkait dengan salah satu dari dua kasus yang meninggal tersebut. Kasus ketiga ini dilaporkan sedang ditangani di Ebola Treatment Center.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelum tiga kasus ini, berdasarkan laporan WHO orang terakhir yang dikonfirmasi positif EVD mendapatkan hasil uji negatif setelah dilakukan dua kali pengujian. Bahkan pasien sudah dipulangkan dari Ebola Treatment Center per 3 Maret 2020.
Spesimen dari semua kasus yang dikonfirmasi dikirim ke Institut de Recherche Biomedicale (INRB) di Katwa dan di Kinshasa. Kemudian dilakukan sekuensing genetik untuk mendukung tim pengawasan dalam penyelidikan sumber infeksi. Sehingga bisa menentukan apakah kasus ini ada hubungannya dengan rantai penyebaran yang sudah diketahui sebelumnya, atau tidak.
Sebanyak 332 kontak dari kasus-kasus ini telah didaftarkan. Di mana 248 di antaranya diperiksa pada 14 April 2002 dan 200 lainnya diberikan vaksinasi oleh tiga tim vaksinasi yang sudah dibentuk.
Sampai saat ini ada sekitar 6.000 dosis vaksin yang tersedia di Beni Health Zone, dan WHO. Cara ini merupakan antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi, dengan salah satunya adalah pipa vaksin yang mungkin tersedia dalam jumlah terbatas karena dibatasinya penerbangan di masa pandemi covid-19 ini.
WHO menyarankan agar tidak ada pembatasan dalam melakukan perjalanan atau perdagangan dari Kongo dan keluar Kong. WHO juga sampai saat ini masih terus melakukan monitor dan jika dibutuhkan, akan melakukan verifikasi perjalanan yang masuk dan keluar dari Kongo.