Hal tersebut disebabkan oleh cacing filaria yang berkembang dalam nyamuk yang sebelumnya telah menggigit orang pengidap kaki gajah. Kemudian nyamuk itu menggigit orang lain untuk menularkan penyakit kaki gajah.
Cacing filaria tersebut hidup di saluran limfe dalam tubuh manusia yang selanjutnya menyebabkan kerusakan pada bagian yang disasar. Hal tersebut dijelaskan oleh Prof. dr. Agnes Kurniawan, SpPark., PhD., ahli Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saluran limfe ini ada juga di alat kelamin, sehingga bisa juga menimbulkan kelainan bengkak di alat kelamin," ujar Prof. Agnes di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September 2019.
Proses kerusakan pada bagian tubuh yang disasar, misalnya kelamin atau kaki, terjadi bertahun-tahun dan sulit disadari. Namun, tahap awalnya penderita yang terinfeksi gigitan nyamuk penyebar penyakit kaki gajah akan demam.
.jpg)
(Penyakit kaki gajah juga bisa menyerang area sekitar alat kelamin. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Selain itu, terjadi peradangan pada saluran getah bening. Akan muncul juga benjolan atau terjadi pembengkakan di area sekitar lipatan paha atau ketiak yang disertai rasa nyeri dan panas.
Apabila telah berada dalam tahap kronik, kata Prof. Agnes, terjadi pembesaran atau pembengkakan pada bagian tubuh lain. Bukan hanya bengkak pada kaki, tapi juga bisa bengkak pada payudara dan buah zakar.
Lantaran penyebaran penyakitnya bisa menjalar ke sejumlah bagian tubuh, diimbau agar masyarakat tidak bosan untuk selalu memerhatikan kondisi tubuh. Apabila sudah terserang penyakit kaki gajah, segeralah mengobatinya sebelum memasuki tahap kronik.
Lakukanlah perawatan sesuai dengan anjuran dokter terkait. Jika dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi, turuti saja demi pemulihan dan perawatan yang tepat.
Akan tetapi, penyakit ini juga bisa dicegah dan ini adalah langkah yang sangat tepat sebelum terinfeksi.
Bagi Anda yang tinggal di daerah endemis kaki gajah, konsumsilah obat kombinasi tablet diethylcarbamazine (DEC) dan albendazole sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Obat-obatan tersebut tersedia di Puskesmas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)