Di zaman yang sudah serba canggih, masyarakat pun tidak lagi khawatir terkait masalah air yang kotor karena sudah tersedia teknologi pemurnian air. Berbicara mengenai penjernih dan pemurnian air, ternyata masih banyak orang yang salah kaprah. Berikut beberapa mitos terkait penjernihan air.
- Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi terbaik
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Reverse Osmosis atau Osmosis Berbalik adalah suatu teknologi pemurnian air yang paling modern. Ini merupakan proses penyaring air melalui Membran R.O yang memiliki keistimewaan berupa lubang–lubang penyaring yang sangat kecil sekali yaitu 0,0001 mikron. Sehingga dapat menyaring bahan pencemar berbahaya, mikro organism dan bahan pencemar terlarut.
Banyak orang menganggap bahwa RO merupakan teknologi pemurnian air paling terbaru dan paling baik sehingga membuat mereka memilih teknologi ini. Namun, jika seseorang menggunakan RO yang sebenarnya tidak diperlukan, ini hanya akan mengarah ke 'demineralisasi air' yang mana hanya menambah pemborosan air. Demineralisasi air atau air isi rendah mineral tidak dianggap sebagai air minum yang ideal. Karena itu, konsumsi reguler mungkin tidak memberikan tingkat yang memadai akan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
- Penjernih air tidak mempertahankan mineral penting
Ini juga merupakan anggapan yang salah kaprah. Faktanya, beberapa jumlah kalsium, magnesium dan garam memang sudah ada di dalam air. Hanya saja, itu tidak akan bertahan jika Anda menggunakan pemurnian secara tepat. Menggunakan teknik pemurnian yang salah yang berada di bawah 200ppm dapat mengakibatkan konsumsi air suling, yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting bahwa Anda menggunakan teknologi yang tepat untuk pemurnian sehingga semua mineral penting hadir dalam air dipertahankan.
- Bakteri dan zat berbahaya lainnya dalam air akan musnah setelah air mendidih
Memang benar bahwa proses pemanasan dapat menghilangkan bakteri dalam air. Namun faktanya, meski air telah mendidih, ini tidak akan menghilangkan kandungan klorin atau kista, dan tidak menghilangkan kekeruhan serta kotoran organik maupun nonorganik dengan baik.
Selain itu, banyak orang percaya bahwa air yang direbus selama minimal 20 menit dapat secara efektif membunuh mikroorganisme penyebab penyakit. Kebanyakan orang bahkan tidak menyadari bahwa air matang ketika disimpan di dalam wadah terbuka untuk didinginkan, rentan untuk kembali terkontaminasi oleh bakteri tertentu. Jadi, jika ingin aman, konsumsi air yang sudah benar-benar jelas kebersihannya dan jangan hanya mengandalkan proses pendidihan. (Ningtriasih/Healthmeup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)