Risiko yang besar jika harus pergi keluar rumah, tentu membuat banyak wanita hamil merasa khawatir.
“Untuk persalinan, di sini kita harus ditanyakan terlebih dahulu apakah pasien ada demam atau tidak, termasuk dalam kategori ODP, PDP, atau OTG, atau pasien positif atau tidak,” ujar dr. Muhammad Fadli, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah – Pondok Indah, dalam Live Webinar RS Pondok Indah Group, Kamis, 4 Juni 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Jika pasien yang akan melahirkan tidak ada indikasi mengarah kepada covid-19 dan tidak ada kontraindikasi persalinan melalu vagina maka tidak ada salahnya untuk coba melahirkan secara normal,” tambah dr. Fadli.
Ia menambahkan bahwa, jika pasien memiliki indikasi terinfeksi covid-19 maka sebaiknya dilakukan diskusi terlebih dahulu dan kemungkinan untuk mengurangi paparan biasanya dokter kandungan akan melakukan operasi caesar.
“Biasanya kalau ada kelainan posisi janin, panggul yang sempit, atau terjadi perdarahan sebaiknya mungkin dilakukan operasi caesar,” tambah dr. Fadli.
“Menurut saya, hamil ini kan tidak satu atau dua bulan. Pasien sebaiknya harus menyatu dengan dokternya sehingga bisa percaya dengan keputusan dokter dan juga mendiskusikan risiko apa saja yang akan terjadi,” katanya.
Menurut dr. Fadli, kepercayaan dengan dokter kandungan yang menangani sangat penting. Selain itu, berdiskusi dengan keluarga juga sangat penting dalam menentukan tindakan yang akan diambil ketika akan melahirkan seperti apa.
“Dan yang terpenting adalah pada masa pandemi seperti ini, pastikan wanita yang sedang hamil ini harus tetap sehat dan mendapatkan gizi yang cukup," pesan dr. Fadli.
"Olahraga juga harus dilakukan secara rutin. Kalau semua gizi tersebut terpenuhi, maka ibu hamil bisa tetap sehat dan kemungkinan untuk melahirkan normal pun bisa besar,” tutup dr. Fadli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)