Sekitar 10 persen penyebab kematian mendadak karena jantung. (Ilustrasi/Pexels)
Sekitar 10 persen penyebab kematian mendadak karena jantung. (Ilustrasi/Pexels)

Memahami Penyebab Kematian Mendadak

Rona jantung
Sunnaholomi Halakrispen • 12 Maret 2020 07:03
Jakarta: Kasus kematian mendadak merupakan kejadian kematian yang tak dapat dipungkiri dan dideteksi kapan waktunya. Demikian sasarannya, siapapun bisa terserang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, maupun kalangan.
 
Sementara serangan jantung bisa terjadi saat seseorang terlihat sedang dalam kondisi tenang. Sekitar 10 persen penyebab kematian mendadak karena jantung. 
 
"Bisa di breakdown penyakit jantung mana yang sebabkan kematian penyakit jantung. Sebanyak 60 persen terkait pembuluh darah, penyempitan, kelainan di otot jantung, atau kelainan irama jantung, masing-masing bisa berhubungan atau berdiri sendiri," ujar dr. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), di Kantor Sekretariat InaSH, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia menjelaskan bahwa memang jenisnya ada banyak. Meskipun hasilnya karena meninggal mendadak, akan tetapi penyebabnya berbeda-beda. 
 
Misalnya, kematian mendadak karena terjadinya gangguan irama yang fatal, prosesnya irama yang sebabkan pompa jantung tidak efisien bahkan sangat minimal. Sehingga, menimbulkan kematian mendadak.
 
"Kalau lagi duduk gangguan irama timbul, ya sudah selesai. Atau pada saat kegiatan aktif, terjadi gangguan irama, maka bisa jadi colaps," ucapnya.
 
Meski tidak bisa diprediksi siapa dan kapan yang akan mengalami kematian mendadak dengan serangan jantung. Namun orang-orang dengan penyakit penyerta dapat berisiko. Salah satunya, hipertensi.
 
Normalnya, kata dr. Ario, tekanan darah manusia akan lebih 'relaks' saat sore menjelang malam hari. Dengan kata lain, tekanan darah akan turun secara normal yang umum dialami orang.
 
"Ada beberapa orang tertentu yang malam enggak turun atau tidak turun normal. Nah, kalau jangka panjang akan menimbulkan masalah di jantung atau pembuluh darah, bahkan risiko terjadinya pecah pembuluh darah," paparnya.
 
Ia menjelaskan bahwa normalnya saat terbangun di pagi hari atau subuh, tekanan darah akan naik secara perlahan. Akan tetapi, pada mereka yang hipertensi yang mengalami proses pengontrolan tidak normal, yang terjadi ialah tekanan darah meningkat saat pagi hari sehingga bisa timbul stroke atau pecah pembuluh darah.
 
"Itu emang terjadi di pagi hari. Oleh karena itu, penyakit jantung masalah syaraf ketemu di pagi hari karena hal ini," jelasnya.
 
Begitu juga dengan penyakit jantung, terkait serangan jantung di pagi hari banyak terjadi karena faktor tekanan darah mendadak di pagi hari. Terjadinya penyumbatan akut di pembuluh darah jantung menyebabkan terjadi serangan jantung hingga peristiwa mati mendadak.
 
Maka demikian, orang dengan penyakit penyerta, seperti memiliki masalah metabolik, diabetes, hiperkolesterol, dan darah tinggi, diimbau untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Begitu pula untuk para perokok aktif.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif