Jakarta: Diet ketogenik atau keto dikenal sebagai diet tinggi lemak, protein sedang dan rendah karbohidrat. Ini berarti setidaknya 80 persen dari total kalori berasal dari lemak. Untuk seseorang yang makan 2.000 kalori sehari, ini berarti 1.600 kalori yang berasal dari lemak saja.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk mencapai totalan kalori tersebut, Anda harus menghindari makanan seperti buah, roti, pasta, kerupuk, kue, gula, tomat, susu, yogurt dan kentang.
Makanan yang lebih banyak dikonsumsi seperti alpukat, minyak zaitun, salmon, mentega, chia dan biji rami, sayuran silangan dan kacang-kacangan (kenari, almond, dan macadamia).
Sebenarnya, tidak semua orang cocok menjalankan diet keto ini. Sebagian orang kesulitan melakukan diet keto karena efek samping pencernaan pada masing-masing individu. Namun, ada beberapa kelompok orang yang sangat cocok menjalani diet keto.
1. Epilepsi
Awalnya, tujuan utama dari diet ini adalah untuk membantu anak-anak yang memiliki aktivitas kejang yang tidak terkendali, meskipun sudah melakukan perawatan dengan obat anti-kejang. Penderita epilepsi bahkan dapat mengurangi dosis obat anti-kejang dengan menambahkan diet keto.Bagaimana cara kerjanya? Ketika Anda memiliki gula darah rendah dan makan makanan tinggi gula, gula dalam bentuk glukosa dapat membanjiri otak dan membuat kejang. Mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak akan mengalami tingkat energi yang lebih besar dan lebih sedikit gula membanjiri otak.
(Baca juga: Penyebab Mengapa Diet Keto Anda Gagal)

(Diet keto adalah diet yang dilakukan dengan cara menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Foto: Pexels.com)
2. Penderita diabetes 2
Orang dengan diabetes tipe 2 cenderung memiliki hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dan resistensi insulin. Diet keto membatasi glukosa darah dan memungkinkan tubuh untuk menggunakan keton sebagai bahan bakar alternatif sehingga tubuh memiliki glukosa darah yang rendah. Saat glukosa menurun, ini memungkinkan tubuh memanfaatkan lebih baik energinya yang berasal dari glukosa.3. Orang yang ingin menurunkan berat badan
Bagi kebanyakan orang, diet keto efektif menurunkan berat badan. Ketika glukosa disimpan dalam tubuh, itu disimpan sebagai glikogen. Dalam glikogen tersimpan 3-4 gram air yang berarti bahwa ketika Anda menjalani diet keto, tubuh menggunakan simpanan glikogennya untuk memenuhi tuntutan glukosa tubuh. Ini menyebabkan sebagian besar penurunan berat air saat memulai diet.Dengan membatasi karbohidrat hingga 20 gram karbohidrat bersih setiap hari, penurunan berat badan bisa sangat cepat dalam beberapa minggu pertama diet.
4. Orang yang menderita jenis kanker tertentu
Teori seorang ilmuwan bahwa sel kanker mengonsumsi sebagian besar glukosa untuk memasok sel dengan energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh. Sel kanker memiliki afinitas untuk menggunakan glukosa yang menghasilkan ketergantungan pada glukosa sebagai sumber energi.Saat diet keto, Anda akhirnya mengurangi jumlah glukosa darah dalam tubuh, menggunakan keton sebagai gantinya. Ini dapat membantu menghentikan atau mengurangi pertumbuhan juga pergerakan sel kanker.
Hasil uji coba yang dilakukan pada hewan percobaan menunjukkan bahwa diet keto dapat membuat sel kanker peka terhadap efek terapi radiasi dan kemoterapi, terutama pada tumor otak.
5. Atlet
Kebanyakan orang berpikir untuk menjadi atlet harus mengonsumsi karbohidrat tinggi. Diet tinggi karbohidrat memastikan bahwa glukosa dan karbohidrat adalah sumber bahan bakar dominan untuk atlet berlatih.Ketika tangki cadangan Anda berkurang, begitu juga kinerja tubuh. Saat dalam kondisi ketosis, tubuh Anda tidak bergantung pada karbohidrat atau glukosa untuk sel membuat dan mempertahankan energi.
Anda dapat menggunakan keton sebagai bahan bakar atau glukosa. Ketika bahan bakar berkurang, tubuh dapat memanfaatkan jaringan lemak dan menjaga 'mesin' tubuh tetap beroperasi dalam waktu yang lama dan tetap stabil. Setelah perubahan ini, tubuh dapar berlatih keras, pulih lebih cepat dan tetap aktif lebih lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)