Salah satu gejala baru yang dialami oleh pasien yang terinfeksi covid-19 adalah happy hypopxia syndrome. (Ilustrasi/Pexels)
Salah satu gejala baru yang dialami oleh pasien yang terinfeksi covid-19 adalah happy hypopxia syndrome. (Ilustrasi/Pexels)

Happy Hypoxia Syndrome pada Pasien Covid-19

Rona covid-19
Raka Lestari • 26 Agustus 2020 14:03
Jakarta: Salah satu gejala baru yang dialami oleh pasien yang terinfeksi covid-19 adalah happy hypopxia syndrome. Kondisi ini terjadi ketika kadar oksigen pasien berada pada level sangat rendah atau hipoksia yang biasanya menyebabkan sesak napas.
 
“Happy hypoxia syndrome ini bukanlah hal baru atau spesifik hanya pada covid-19 saja, tetapi itu bisa saja terjadi saat terjadi infeksi paru, entah itu disebabkan karena virus atau tidak,” kata Dr Udit Chaddha, asisten profesor paru, perawatan kritis dan pengobatan tidur di Icahn School of Medicine di Mount Sinai Hospital, New York, seperti dilansir Today.
 
Menurut Dr David Hill, spesialis paru di Waterbury, Connecticut dan juru bicara American Lung Association, menambahkan bahwa happy hypoxia syndrome ini terjadi ketika area paru-paru pasien memiliki ventilasi cukup normal. Tetapi ada penyakit yang menyebabkan kadar oksigen mereka berada dalam level rendah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Pasien yang mengalami hipoksia ini pada umumnya memiliki fungsi paru-paru yang cukup baik dan bekerja dengan baik, seperti mampu mengeluarkan karbon dioksida dengan baik, sehingga mereka tidak mengalami sesak napas,” tambah Dr Hill.
 
Dr Chaddha mengatakan bahwa kasus happy hypoxia syndrome ini cukup banyak terjadi pada pasien covid-19. “Dari 10 orang, biasanya ada 2 – 4 pasien yang mengalami happy hypoxia sampai batas waktu tertentu,” katanya.
 
Meskipun demikian, happy hypoxia syndrome tidak menentukan keparahan dari infeksi covid-19. “Misalnya pasien A mengalami hipoksia sedangkan pasien B tidak mengalaminya. Itu tidak berarti bahwa pasien A lebih baik atau lebih buruk, atau pasien B lebih baik atau tidak,” ujar Dr Chaddha.
 
“Happy hypoxia syndrome biasanya tidak dilakukan perawatan dalam jangka waktu lama karena biasanya ketika mereka mengalami sesak napas, langsung mendapatkan perawatan medis,” kata Dr Chaddha. “Selain itu, banyak pasien yang juga mengalami tanda-tanda lain dari covid-19, sehingga langsung dilakukan perawatan di ruang gawat darurat,” tutupnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif