Dalam ruangan itu, dia hanya ditunggui Dian, istri M dengan pakaian steril lengkap seperti perawat dan tim medis.
"Hingga siang ini pasien suspect virus ebola masih dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kita tempatkan di ruang isolasi karena virus ebola membutuhkan perawatan yang khusus. Pasien seperti ini juga baru pertama kali ini," kata Kabid Pelayanan Medik RSU dr Soedono dr Syaiful Anwar, Sabtu (1/11).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Syaiful, hasil uji laboratorium sampel darah menunjukkan adanya penurunan fungsi beberapa organ tubuhnya. Utamanya ginjal, liver, dan thrombosit. Melihat gejala klinis yang mengarah pada tanda-tanda serangan virus ebola ini, maka tim medis melakukan tindakan. Preventif dengan mengesampingkan itu penyakit malaria atau demam berdarah.
"Ebola sesuai standard penanganan pasien berpenyakit menular berbahaya, dan sampai saat ini belum ada obatnya," katanya.
Karenanya, sambung Syaiful, RSU dr Soedono Madiun berencana merujuk ke Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya yang secara infrastruktur lebih memiliki medik yang memadai. Namun ia belum mengetahui pasti kapan pasien ini dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.
"Mungkin besok pasien itu dibawa ke Surabaya, atau tim medis dari RSU dr Soetomo akan datang ke Madiun bergabung dengan tim kita," katanya.
Sementara itu, suasana di RSU dr Soedono khususnya yang berdekatan dengan ruang isolasi pasien ebola ini tampak sepi. Kebanyakan pengunjung dari keluarga pasien tak berani dekat-dekat dengan ruangan isolosi B-6 yang kini dihuni M, mantan TKI di Liberia (Afrika) yang diduga kuat terjangkiti virus ebola setelah pulang di Madiun.
"Kita takut dengan kabarnya ada pasien virus ebola yang dirawat di rumah sakit ini, karena kabarnya virus itu mematikan dan penyebarannya ada yang melalui udara," kata sejumlah keluarga pasien di RSU dr Soedono Madiun.
sunarwoto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ADF)