Jakarta: Muntah pada anak sering terjadi. Orang tua pun tidak perlu khawatir ketika itu terjadi.
Namun, penting untuk memahami apa yang menyebabkan anak muntah dan bagaimana mengatasinya agar tidak mengalami dehidrasi yang memicu dampak serius pada anak.
Hampir semua bayi mengalami muntah sesekali. Baik anak yang diberi ASI ataupun minum dengan botol.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketika seorang anak sakit, perut mereka mungkin berhenti bekerja dengan maksimal. Anak yang sedang sakit, perutnya tidak kosong menyebabkan makanan dapat keluar lagi.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan muntah pada anak-anak, termasuk terlalu banyak makan atau minum, sehingga mereka memuntahkan kelebihannya. Muntah juga dapat terjadi pada kasus gangguan lambung atau gastroenteritis yang sering bersamaan dengan diare. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
Anak yang mengalami infeksi telinga, saluran udara atau sistem kemih, usus buntu, tenggorokan atau dada dan panas pada saat yang sama seringkali mengalami muntah. Anak-anak yang mengalami stres di sekolah atau rumah, juga terkadang dapat muntah. Jika ini terjadi berulang kali, konsultasi dengan dokter.
Berikut cara mengatasi muntah pada anak, seperti dikutip netdoctor.
Setelah seorang anak muntah, bantu mereka untuk berkumur dengan air karena muntah memiliki rasa asam atau sekedar untuk membersihkan mulutnya. Anak kecil yang belum bisa berkumur dapat diberi air minum sedikit saja.
Anak akan sering merasa dingin, berkeringat dan lelah setelah muntah. Usap wajahnya dengan kain lembap dan biarkan mereka istirahat.
Sebagian besar anak ingin tidur setelah muntah. Sering-sering memeriksa keadaannya dan siap jika mereka muntah lagi.
Menyusui setelah muntah dapat dilakukan, tapi jika muntah berlanjut hubungi dokter. Setelah muntah, hindari pemberian susu, produk susu atau makanan berlemak pada anak yang lebih besar selama beberapa hari karena makanan tersebut tidak diserap dengan baik jika perut meradang karena muntah.
Selain hindari produk susu, mereka tidak boleh minum banyak segera setelah muntah karena cairan dapat mengiritasi lambung dan memicu mereka sakit lagi. Jika mereka tidak dapat menahan cairan, biarkan mereka istirahat beberapa jam, kemudian mulailah memberi mereka sedikit minuman misalnya satu sendok teh setiap beberapa menit.
Jika muntah terjadi bersamaan dengan diare, ini akan menyebabkan hilangnya cairan. Kondisi ini mungkin tidak serius jika hanya berlangsung selama beberapa hari. Tetapi, jika itu terjadi lebih lama dan anak terlihat mengalami dehidrasi, segera temui dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)