Banyak penelitian mengklaim pakaian dalam sebagai sumber bakteri, sehingga disarankan tidak dicampur dengan pakaian lainnya saat dicuci untuk menghindari penyebaran infeksi.
Sebuah penelitian menemukan, satu pasang pakaian dalam rata-rata menempel sepersepuluh dari satu gram kotoran yang melekat pada tubuh dalam sehari. Lalu, apa jadinya jika Anda mencampur aneka jenis pakaian dalam satu wadah?
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akan ada sekitar 100 juta bakteri E-coli dan Staphylococcus Aureus di dalam air. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan profesor mikrobiologi di University of Arizona, Dr. Charles Gerba, yang menemukan bahwa mencampurkan satu potong pakaian dalam dengan pakaian lain selama mencuci dapat menimbulkan 100 juta bakrteri E-coli dan bakteri lainnya.
Masih ada lagi beberapa kesalahan dalam mencuci pakaian dalam, berikut seperti dilansir Times of India.
1. Mencuci dengan air dingin
Mencuci dengan mesin memberikan kemudahan bagi kita. Suhu ideal untuk mencuci pakaian adalah sekitar 15 derajat celcius atau di bawah itu. Tapi perlu diketahui, untuk mematikan bakteri pada pakaian, paling tidak membutuhkan suhu 40 derajat celcius. Mencuci pakaian dalam secara terpisah dalam air panas akan mencegah penggunanya terserang bakteri.
Lain lagi aturannya jika terdapat orang sakit di dalam rumah. Para ahli menyarankan menggunakan temperatur air 60 derajat celcius saat mencuci agar kuman-kuman yang melekat pada pakaian mati.
2. Mencampur dengan peralatan dapur
Rajin membersihkan perkakas dapur yang berupa kain, seperti lap dan pel atau lainnya memang hal yang bagus. Tetapi jangan mencucinya berbarengan dengan mencuci pakaian dalam jika Anda tak ingin terinfeksi Staphylococcus Aureus dan E-Coli. Kedua bakteri ini akan hinggap pada peralatan dapur dan masuk ke dalam tubuh lewat makanan yang Anda makan.
3. Menggunakan detergen berbahan kimia tinggi
Kebanyakan orang mengandalkan detergen dengan kandungan kimia tinggi untuk mencuci. Padahal, suhu dan zat kimia dalam deterjen berbahan kimia tinggi dapat tumbuhnya infeksi.
Sebaiknya menggunakan deterjen dengan pemutih (bleach) dan tidak menggunakan air yang sangat panas untuk mencuci pakaian dalam.
4. Menggunakan detergen cair
Detergen cair diketahui tidak mengandung zat pemutih. Ini tidak cukup untuk membersihkan pakaian dalam dan pakaian kotor lainnya, sebab zat pemutih ini tak mampu mengusir bakteri. Berbeda dengan deterjen bubuk yang lebih baik digunakan, karena di dalamnya mengandung zat pemutih sebagai pengusir bakteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)