Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. PD-FINASIM--Istimewa
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. PD-FINASIM--Istimewa

Apa itu Gangguan Kelenjar Tiroid?

Rona tips kesehatan
Kumara Anggita • 29 Agustus 2019 09:07
Kelenjar tiroid adalah organ tubuh yang bebentuk seperti kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher sebelah bawah.
 

Jakarta: Walaupun tidak sepopuler penyakit diabetes, gangguan kelenjar tiroid dialami oleh banyak orang. Gangguan fungsi tersebut dibagi menjadi dua yaitu hipotiroid dan hipertiroid.
 
Untuk mengenal penyakit ini lebih dalam, simak penjelasannya menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. PD-FINASIM

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


dr. Muhammad menjelaskan bahwa kelenjar tiroid adalah organ tubuh yang bebentuk seperti kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher sebelah bawah. Kelenjar ini melepaskan hormon yang mengendalikan metabolisme tubuh, sebagai cara yang dilakukan tubuh untuk menggunakan energi.
 
Tiroit berperan mengatur beberapa fungsi dalam tubuh antara lain denyut jantung, sistem saraf pusat dan perifer, berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstruasi, dan kadar kolestrol dalam darah.
 
Bila hormon tiroid tidak bekerja dengan normal, beberapa alhasil fungsi dalam tubuh akan berantakan. Misalnya, perempuan yang mengidap gangguan tiroid siklus menstruasinya jadi tidak teratur 
 
"Hormon tiroid mengatur kecepatan kecepatan bekerja dari sel-sel tubuh kita," katanya di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
 
Bila hormon tiroid dihasilkan dalam jumlah terlalu banyak, maka aktivitas sel dan organ-organ tubuh seseorang akan meningkat. Contohnya denyut jantung jadi cepat atau aktivitas usus meningkat yang menyebabkan seseorang akan BAB sering bahkan diare. Ini yang dinamakan hipertiroid.
 
Sementara, jika hormon yang dihasilkan sedikit maka sel-sel dan organ tubuh akan melambat. Contohnya, denyut jantung lambat daripada denyut normal dan aktivitas usus menurun yang menyebabkan sembelit. Ini disebut hipotiroid.
 
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko gangguan tiroid antara lain
 
1. Umur
Orang yang berusia di atas 60 tahun lebih mungkin terkena hipertiroid atau hipotiroid
 
2. Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko terjadi gangguan tiroid. Namun belum ada penjelasan pasti mengapa hal ini terjadi.
 
3. Genetik
Di antara banyak faktor penyebab autoimunitas terhadap kelenjar tiroid, genetik merupakan faktor pencetus utama.
 
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin dalam rokok dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi
 
5. Stres
Stres juga berkolerasi dengan antibodi terhadap antibodi TSH-reseptor.
 
6.Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan autoimun
Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan kelainan autoimun merupakan faktor risiko hipotirodisme tiroditis autoimun.
 
7. Zat kontras yang mengandung iodium
Hipotirodisme terjadi setelah mengalami pencitraan menggunakan zat kontras yang mrngandung iodium
 
8, Obat-obatan
Ada obat-obatan yang dapaf menyebabkan penyakit ini muncul antara lain amiodaron, lithium karbonat, aminoglutethimide, interferon alfa, thalidomide, bataroxine, stavudine.
 
9.Lingkungan
Kadar iodium dalam air kurang. Ini biasanya terjadi pada masyarakat pegunungan.
 
Sekarang Anda sudah lebih mengenal gangguan tiroid. Tidak ada salahnya bila Anda melakukan check up sedini mungkin untuk mengetahui apakah Anda mengindap penyakit ini atau tidak.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif