Penasaran bagaimana perjalanan ceritanya? Yuk, simak kisah lengkapnya yang dirangkum dari unggahan akun Instagram @santosoim. Namun sebelum itu, mari mengenal lebih dekat sosok Prof. Nana dan kiprahnya di dunia astronomi.
Profil Prof. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D.
Prof. Dra. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D., atau yang akrab disapa Prof. Nana merupakan astronom Indonesia sekaligus guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di bidang evolusi struktur kosmologis.Ia menempuh pendidikan Sarjana Astronomi di ITB dan lulus pada 1988, sebelum melanjutkan studi doktoral di bidang fisika di The University of Texas at Austin yang diselesaikannya pada 1996.
Nana mencatatkan sejarah penting sebagai perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar Ph.D. di bidang astrofisika. Pada saat itu, ia juga menjadi satu-satunya perempuan sekaligus orang Asia yang mendalami astrofisika di Austin, Amerika Serikat.
Ketertarikan Nana terhadap dunia astronomi telah tumbuh sejak masa kanak-kanak. Kekagumannya pada langit, mulai dari bulan, matahari, hingga taburan Bintang menumbuhkan rasa ingin tahu yang kuat. Bagi Nana, langit merupakan misteri indah yang mendorongnya untuk terus menekuni dan mengembangkan ilmu astronomi hingga saat ini.
Deretan Prestasi dan Penghargaan
Sepanjang perjalanan akademik dan profesionalnya, Prof. Nana telah meraih berbagai prestasi dan penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya. Pada 1997, ia menerima penghargaan Promotion of Science Research Fellow. Namanya juga masuk dalam daftar Tempo Persons of The Year 2004.Selain itu, ia meraih ITB Innovation Award pada 2016, terpilih sebagai salah satu General Electric STEM Women pada 2019, serta menjadi salah satu dari 95 Perempuan Tangguh dan Inspiratif versi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2023. Di tahun yang sama, Nana juga dianugerahi gelar Honorary Fellow oleh Royal Astronomical Society, Inggris.
Tak hanya aktif dalam penelitian, Nana juga pernah menjabat sebagai Kepala Observatorium Bosscha pada periode 2018–2023. Ia turut berkontribusi dalam riset pembangunan observatorium di Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai bagian dari pengembangan astronomi nasional.
Diabadikan sebagai Nama Asteroid
Dedikasi Nana Premadi dalam bidang astronomi memperoleh pengakuan di tingkat internasional. Pada 2017, International Astronomical Union (IAU) secara resmi mengabadikan namanya sebagai Asteroid 12937 Premadi.Pencapaian tersebut menjadikan Prof. Nana sebagai astronom perempuan pertama di Indonesia yang namanya digunakan dalam penamaan asteroid, sekaligus menandai kontribusinya yang signifikan dalam perkembangan ilmu astronomi.
Misi Pendidikan Prof. Nana
Di bidang pendidikan, Prof. Nana memiliki perhatian besar terhadap anak-anak. Pada 2007, ia mendirikan Universe Awareness for Children (UNAWE), sebuah program edukasi yang bertujuan memperkenalkan astronomi sejak usia dini.Menurutnya, astronomi merupakan cabang sains yang paling mudah menjembatani masyarakat dengan ilmu pengetahuan karena dapat dinikmati oleh semua kalangan, terutama anak-anak.
Komitmennya terhadap pemberdayaan pendidikan juga diwujudkan melalui kerja sama dengan BRIN, ITB, dan pemerintah daerah dalam merancang penguatan pendidikan sains di sekitar Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. Program tersebut mencakup pengembangan energi listrik berkelanjutan, akses air bersih, serta pendirian science center sebagai sarana pendidikan STEM. Menurut Prof. Nana, kesenjangan antara kemajuan sains dan pendidikan sains di masyarakat semakin melebar. Karena itu, diperlukan peran penghubung agar masyarakat dapat mengikuti dan merasakan manfaat perkembangan ilmu pengetahuan secara lebih merata.
Wah, keren banget, ya! Kisah Prof. Nana menjadi bukti bahwa perempuan tidak hanya mampu menatap langit, tetapi juga bisa menorehkan namanya di sana melalui dedikasi, ilmu pengetahuan, dan kerja keras. Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi kamu ya, Sobat Medcom.
(Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News