UNICEF memperkirakan ada tambahan 6 ribu anak yang jiwanya terancam setiap hari akibat pandemi dan lebih dari 90 persen di negara berpenghasilan rendah atau menengah.
Berdasarkan survei dari Save The Children Indonesia atau Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang merupakan sebuah organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan hak-hak anak menyampaikan hasil survei mereka mengenai risiko-risiko yang harus dihadapi anak-anak selama pandemi covid-19 sebagai berikut:
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
- Hilangnya mata pencaharian orang tua
- Sulit mengakses layanan kesehatan dasar
- Tidak bisa mengakses layanan pendidikan yang berkualitas
- Terbatasnya dukungan bagi anak disabilitas
- Kehilangan orang tua
- Rentan mendapat kekerasan
- Tinggal di kawasan rawan bencana
Rinsan Tobing, SM Humanitaria Advocacy Save The Children juga menambahkan, “Anak-anak berada dalam sebuah ekosistem di mana ada orang tua, pemerintah, dan masyarakat yang melindunginya.
Pihak-pihak tersebut harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengurangi risiko anak agar tidak terpapar covid-19,” tuturnya.
“Dalam hal ini, pemerintah juga harus sudah mulai memfokuskan pada anak-anak yang terpapar covid-19, mulai dari mendampingi, menyiapkan ruang isolasi ramah anak, dan juga alur komunikasi yang dilakukan bisa dibuka untuk masyarakat agar bisa memberikan masukan, informasi dan gambaran yang jelas mengenai anak-anak,” kata Risnan.
Ia juga menegaskan bahwa anak-anak sangat rentan terkena covid-19 karena mereka adalah kelompok yang masih bergantung pada lingkungan sekitarnya.
“Saat ini memang masih penuh dengan ketidakpastian mengenai covid-19 ini. Saat ini masih proses mencari,” kata Risnan.
“Akan tetapi ktia harus mematuhi secara disiplin panduan dari pemerintah. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, melakukan jaga jarak, itu hal yang bisa dilakukan saat ini. Dan hal tersebut baik dilakukan secara individu maupun kelompok, akan memengaruhi dan berdampak langsung pada anak-anak,” tutup Risnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)