Pemerintah mengikuti rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan ibu menyusui bayinya selama enam bulan penuh untuk menghindari alergi dan menjamin kesehatan bayi yang optimal.
Dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini apakah aman memberi ASI pada bayi bila ibu terinfeksi atau suspek virus korona?
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam laman resmi pemerintah untuk covid-19 yaitu Covid19.go.id disebutkan semua ibu yang tinggal di wilayah terpengaruh atau memiliki risiko, khususnya yang menunjukkan gejala demam, batuk dan sesak napas harus mencari pengobatan secepat mungkin dan mengikuti perintah tenaga kesehatan.
"Karena pentingnya pemberian ASI, ibu yang sedang menyusui dapat melanjutkan ASI sambil terus melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Sebagaimana virus-virus pernapasan yang lain, virus korona baru tidak menular melalui cairan ASI," terang situs yang dikembangkan oleh Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Penanggulangan covid-19 ini.
Lebih lanjut disebutkan, bagi ibu atau siapapun yang mengalami gejala demam, rasa lelah dan batuk kering, yang perlu berinteraksi dengan anak, perhatikan hal-hal berikut.
1. Gunakan masker saat berada dekat anak (termasuk saat memberi ASI)
2. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah kontak dengan anak (termasuk memberi ASI)
3. Bersihkan permukaan benda-benda yang tersentuh tangan dengan lap, tisu atau cairan disinfektan
4. Bila ibu terlalu lemah, sebaiknya perah ASI dan berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok bersih, sambil tetap mengikuti tindakan-tindakan pencegahan di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)