Jakarta: R&B dan hip-hop telah menjadi salah satu musik paling populer di Amerika Serikat. Akan tetapi video klip lagu-lagu itu dianggap sering menampilkan pesan kesehatan yang buruk, lantaran secara jelas menampilkan kegiatan merokok dan vaping.
Hal ini diungkapkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine. Studi mengamati 796 video klip yang ditampilkan dalam daftar lagu-lagu R&B dan Hip Hop populer di majalah Billboard.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pengamatan dilakukan lebih dari lima tahun. Hasilnya terdapat 460 video klip yang menampilkan kegiatan merokok, baik yang mudah terbakar, elektronik, tembakau maupun ganja.
Adapun proporsi penampilan ini setiap tahun dianggap terus meroket. Pada tahun 2013 hingga 2017 tercatat berkisar antara 40,2 persem dan 50,7 persen.
Peniliti juga membagi lagu-lagu tersebut berdasarkan tingkat popularitas berdasarkan jumlah viewers yang telah ditonton di YouTube dan layanan streaming lainnya. Pada video klip yang ditonton dari 112 juta hingga 4 miliar kali, sebesar 49,7 persen video menunjukkan adanya kegiatan rokok yang mudah terbakar atau elektronik.
"Ini benar-benar dikhawatirkan akan meningkatkan kemungkinan bahwa orang-orang muda ini akan mulai menggunakan atau tertarik menggunakan tembakau dan ganja sendiri, "kata Kristin Knutzen, salah satu penulis studi di Institut Kebijakan Kesehatan dan Praktek Klinis Dartmouth.
Menurutnya, seseorang dapat menjadi tertarik pada suatu hal karena menonton video musik. Misalnya saja, dalam kasus meroketnya penggunaan produk linting tangan, termasuk rokok dan tumpul. Ternyata, kata dia, produk-produk tersebut sering muncul dalam video klip musik pada 2017.
“Terdapat 24,4 persen video musik berisi produk tersebut. Penempatan merek semua produk yang mudah terbakar, di mana produk tertentu ditampilkan, meningkat dari nol pada 2013 menjadi 9,9 persem pada 2017," terang Knutzen.
Penggunaan rokok elektronik dalam video klip juga meningkat. Pada 2013 misalnya, Knutzen memantau 12 dari 191 video musik menunjukkan kegiatan penggunaan rokok elektrik dalam video klip. Hal ini melonjak menjadi 16 dari 225 video pada 2017.
“Sementara penempatan merek perangkat elektronik tumbuh dari 25% pada 2013 menjadi 87,5 persen pada 2017,” beber dia.
Dan Romer, direktur penelitian di Kebijakan Publik di University of Pennsylvania, mengatakan, hal serupa juga terjadi pada film dan televisi. Meskipun tidak semua produk rokok terdapat dalam tayangan tersebut.
"Hanya saja, saya tidak berpikir ada studi video musik yang saya ingat dalam beberapa tahun terakhir melihat tembakau," ujar Romer.
Menurut Romer, studi memang tidak membedakan secara jelas antara penggunaan ganja dan produk tembakau dalam video klip maupun tayangan televisi. Namun poin yang dicatat Romer adalah, kehadiran produk ini sama sekali bisa menimbulkan masalah di tengah masyarakat.
"Ini kemungkinan akan membuat anak-anak dan remaja lebih tertarik bereksperimen dengan tembakau dan ganja, terutama ketika mereka melihat influencer atau orang-orang berpengaruh, seperti rapper yang mereka kagumi, menggunakan produk. Ini juga mengurangi risiko yang dirasakan dalam menggunakan produk," tandasnya.
Jefri Nichol Diringkus Atas Kepemilikan Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
