"Kemenkes selalu menggunakan moto ceria dalam konteks layanan covid-19, maka cerdik ceria merupakan moto yang selalu digaungkan," ujar Dr. Fidiansjah dalam webinar Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI.
Moto tersebut diharapkan bisa menjadi budaya. Bukan hanya karena adanya kasus penyebaran penyakit covid-19 (new coronavirus), tetapi juga rutin dilakukan meskipun tiada kasus pandemi kesehatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Cek kesehatan berkala sudah menjadi pembudayaan, enyahkan asap rokok, tetap kita rajin aktivitas fisik, dan bahkan dalam suasana seperti ini harus cerah dan mengelola stres dengan efektif. Bagaimana mengelola stress dengan efektif dengan ceria," tuturnya.
Pada suasana pandemi covid-19 seperti ini, kata Dr. Fidiansjah, penting untuk tetap mencerdaskan intelektual emosional spritual seluruh anggota keluarga. Selain itu, juga tetap menumbuhkan rasa empati sebagai sarana di dalam menumbuhkan kecerdasan emosional.
"Tentu sebagai negara yang berdaulat dengan pancasila sebagai landasan utama, maka lakukan ibadah tetap sesuai agama dan keyakinan dengan protokol covid-19. Dan akhirnya tetap masyarakat berinteraksi dengan batasan-batasan yang harus kita sadari, physical distancing dan sebagainya," jelasnya.
Maka dari itu, tindakan utama yang harus dilakukan keluarga ialah memberikan pola asah, asih, dan asuh, agar kebutuhan pertumbuhan anak tetap bisa difasilitasi. Kemudian, juga saling mendukung anggota keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
"Tentu ini akan terus menjaga kesehatan dan fisik secara komprehensif dengan jiwanya dengan mengelola stres agar pertumbuhan dan perkembangannya bagus. Kalau pun terjadi potensi sakit, segera lakukan langkah-langkah isolasi mandiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)