Stroke Tingkatkan Risiko Demensia hingga 70 Persen (Foto: shutterstock)
Stroke Tingkatkan Risiko Demensia hingga 70 Persen (Foto: shutterstock)

Stroke Tingkatkan Risiko Demensia hingga 70 Persen

Rona demensia stroke
Sri Yanti Nainggolan • 02 September 2018 20:24
Jakarta: Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa orang-orang yang menderita stroke lebih mungkin mengembangkan demensia. Studi yang dilakukan oleh Sekolah Kedokteran Universitas Exeter tersebut melibatkan analisis 3,2 juta orang di seluruh dunia.
 
Para peneliti menemukan bahwa hubungan antara stroke dan demensia bertahan bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko demensia lainnya seperti tekanan darah, diabetes dan penyakit kardiovaskular.
 
Mereka menyimpulkan, riwayat stroke meningkatkan risiko demensia sekitar 70 persen dan stroke yang baru terjadi lebih dari dua kali lipat risikonya. Mengingat betapa umum stroke dan demensia, hubungan yang kuat tersebut merupakan temuan penting.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Oleh karena itu, perbaikan dalam pencegahan stroke dan perawatan pasca stroke dapat memainkan peran kunci dalam pencegahan demensia," kata pemimpin peneliti Ilianna Lourid.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 15 juta orang menderita stroke setiap tahun.
 
Terlepas dari angka itu, 50 juta orang di seluruh dunia menderita demensia. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi dua kali lipat dalam 20 tahun, mencapai 131 juta pada 2050.
 
Karakteristik stroke seperti lokasi dan tingkat kerusakan otak dapat membantu menjelaskan variasi dalam risiko demensia dalam penelitian, dan ada beberapa pendapat bahwa risiko demensia mungkin lebih tinggi untuk pria setelah stroke.
 
Para peneliti mengklaim bahwa kebanyakan orang yang mengalami stroke tidak kemudian juga menderita demensia.
 
Sekitar sepertiga dari kasus demensia dianggap berpotensi dapat dicegah, meskipun perkiraan tersebut tidak memperhitungkan risiko yang terkait dengan stroke.
 
"Temuan kami menunjukkan bahwa angka ini bisa lebih tinggi, dan memperkuat pentingnya melindungi suplai darah ke otak ketika mencoba untuk mengurangi beban global demensia," kata peneliti lain David Llewellyn.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif