Lantaran demikian, perlu dilakukannya penanganan malaria yang tepat di tengah pandemi global covid-19 (new coronavirus). Social distancing, Physical distancing, Isolasi mandiri (Self isolation), hingga PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) merupakan upaya yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat untuk mencegah penyebaran virus korona semakin meluas.
"Upaya-upaya ini akan berpengaruh terhadap pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit yang lain termasuk penanggulangan malaria," ujar Dirjen P2P (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto, dalam Video Conference yang diadakan Kementerian Kesehatan dihadiri perwakilan dari sejumlah Dinas Kesehatan, Jumat, 1 Mei 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yuri, sapaannya, memaparkan bahwa negara-negara anggota WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), termasuk Indonesia, telah menyepakati bahwa setiap tanggal 25 April sebagai Hari Malaria Sedunia. Tema global peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2020 ialah Zero Malaria Starts with Me.
Sedangkan tema nasional atau di Indonesia, ialah Bebas Malaria, Prestasi Bangsa. Terdapat tiga subtema yang dinilai sangat relevan dengan langkah dan upaya untuk mewujudkan Indonesia Bebas Malaria.
Di antaranya, Bersatu Lawan Malaria dan Covid-19 Untuk Indonesia Sehat. Kemudian, Di Rumah Saja : Keluarga Sehat, Keluarga Bebas Covid-19 dan Malaria. Subtema terakhir, Semangat Penanggulangan Malaria Pada Situasi Pandemi Covid-19.
Tentunya, hal tersebut bisa tercapai asal dengan kerjasama semua pihak. Melibatkan seluruh jajaran lintas sektor di Pusat dan di Daerah serta seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan swasta dan dunia usaha, di tengah merebaknya covid-19.
"Dengan semangat memperingati Hari Malaria Sedunia dalam situasi pandemi covid-19, marilah kita tetap melakukan penanggulangan malaria serta dengan memperhatikan protokol Pencegahan covid-19 Semoga tujuan untuk menghilangkan covid-19 tidak menurunkan semangat kita mencapai Eliminasi Malaria," paparnya.
Program pengendalian malaria bersama seluruh fasilitas layanan kesehatan perlu tetap mempertahankan kondisi yang optimal, demi mendukung layanan malaria pada situasi pandemi covid-19 sekarang. Diagnostik malaria pada pandemi covid-19 harus memperhatikan riwayat kontak dengan kasus konfirmasi covid-19 dan mempunyai riwayat penyakit malaria, riwayat perjalanan dan pernah/tinggal di daerah endemis malaria dan pemeriksaan laboratorium covid-19.
"Strategi komunikasi dan promosi kesehatan pengendalian malaria harus tetap dilakukan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas malaria dan harus selalu responsif dalam situasi pandemi covid-19," pungkas Yuri.
Caranya, dengan tetap menerapkan jaga jarak aman, hindari pengumpulan banyak orang pada satu waktu. Selain itu, memanfaatkan media yang potensial seperti jejaring sosial, misalnya pesan SMS, radio, televisi, media sosial, poster, baliho, penyiar kota, dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)