Dokter Spesialis Saraf Frandy Susatia mengatakan pasien dengan gangguan neuropsikiatri memang tak semuanya diresepkan obat dumolid. Ada beberapa dari mereka yang mengalami gangguan tidur sehingga diberikan dumolid sebagai penenang untuk memodifikasi otak agar mudah tidur.
"Tetapi dumolid ini hanya mengatasi gangguan tidurnya saja tidak mengatasi gangguan tourette-nya," ujar Frandy dalam Newsline, Selasa 15 Agustus 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Frandy mengatakan kebanyakan dokter memang tak meresepkan dumolid untuk kasus sindrom tourette. Efek sampingnya yang dapat menyebabkan ketergantungan menjadi alasan.
"Jadi kalau bisa dengan obat tidur biasa itu yang kita pakai. Saya pribadi memang lebih meresepkan obat di luar dumolid," katanya.
Untuk diketahui, sindrom tourette merupakan gangguan perilaku yang diakibatkan dari gangguan saraf dan gangguan psikiatri. Sindrom ini mengakibatkan pasien mengalami gangguan perilaku seperti melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Contohnya stereotypi, bisa berupa motorik tic yang ditandai dengan menggelengkan kepala ke satu sisi saja secara berulang atau vokal tic yaitu mengeluarkan suara aneh yang tidak bisa dikontrol.
Gangguan ini berpusat di otak dan biasanya sumber utama dari gangguan ini adalah genetik.
"Penyebab aslinya tidak diketahui secara pasti tapi salah satu sumber utamanya adalah genetik atau dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Misalnya pernah mengalami infeksi otak atau gangguan trauma di kepala," jelas Frandy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(MEL)