"Kalau asam lambung naik sampai ke atas, dada akan terasa seperti terbakar atau heartburn dan mulut menjadi pahit atau regurgitasi," ujar gastroenterologist Ari Fahrial Syam dalam peluncuran aplikasi GERDQ, Kamis, 16 November 2017.
Beberapa gejala lain yang umumnya mengikuti GERD adalah mual, tidur terganggu, dan ketergantungan pada obat antisida untuk meredam gangguan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut ketua Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) tersebut, umumnya penderita baru memeriksakan gangguan yang dialami setelah berjalan cukup lama, sekitar 10 tahun kemudian. Padahal, bila dibiarkan, bisa muncul luka di lambung dan berujung pada kanker kerongkongan.
"Meskipun kecil presentasenya, ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa pasien kanker kerongkongan berawal dari GERD."
Selain kanker, beberapa penyakit akibat GERD yang semakin parah adalah batuk laringitis, asma, erosi pada gigi, sinusitis, hingga infeksi pada telinga.
Oleh karena itu, tindakan gaya hidup sehat sangat diperlukan sebagai langkah preventif, seperti tidur cukup dan pengaturan berat badan.
"Hindari makanan pedas dan asam sebelum tidur agar tak mengganggu. Makanan berlemak juga dibatasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)