Menyetir adalah cara menangkal penurunan kognitif karena mendorong pengemudi untuk tetap waspada, serta memberi perasaan kontrol diri, kebebasan pribadi, dan kemandirian.
Profesor Dr Guohua Li dari Universitas Columbia, New York, mengatakan, "Bagi banyak orang dewasa yang lebih tua, mengemudi merupakan instrumen untuk hidup sehari-hari mereka dan merupakan indikator kuat dari kontrol diri, kebebasan pribadi, dan kemandirian."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di satu sisi, orang berusia lanjut juga harus berhenti menyetir karena faktor kesehatan mental dan fisik yang semakin menurun dan bisa mengakibatkan depresi.
"Sayangnya, hampir tak terelakkan menghadapi keputusan untuk berhenti mengemudi akibat proses penuaan karena fungsi kognitif dan fisik terus menurun," ucap Profesor Dr Guohua Li, dilansir Mirror.
Profesor Dr Guohua Li mengatakan kepada Journal spesialis studi Amerika Geriatrics Society bahwa lebih baik orang berusia lanjut membuat rencana lain untuk mempertahankan mobilitas dan fungsi sosial.
Di Inggris, masalah tentang orang usia lanjut menyetir sedang hangat dibicarakan terkait kasus seorang lelaki berusia 85 tahun, bernama Geoffrey Lederman. Dia menabrak seorang wanita yang tengah berjalan di trotoar bersama anak lelakinya pada 2012.
Lederman kemudian dipenjara selama 18 bulan karena menyebabkan kematian akibat membahayakan nyawa orang lain.
Hakim Peter Clarke yang menangani kasus tersebut mengungkapkan, "Seorang pengemudi tua yang tahu atau seharusnya tahu bahwa kehilangan kemahiran dalam menyetir sama berbahayanya dengan menyetir dalam keadaan mabuk."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)