Posisi tertinggi kedua ditempati oleh Bali (58,18 persen) disusul oleh Nusa Tenggara Timur (49,77 persen).
"Masih kurang, tetapi masih ada waktu sebulan lebih untuk mencapai target," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorrongan,SKM,M.MKes FGD Dinas Papua Barat dengan Media, Senin, 27 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Imunisasi MR tersebut berfokus pada anak-anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun untuk mencegah terkena penyakit campak dan rubella.
Menurut Otto, kunci keberhasilan tersebut terletak pada sistem serentak atau massal sehingga memunculkan motivasi untuk segara mencapai target.
"Ini menjadi motivasi khusus bagi teman-teman di lapangan, memberikan laporan tiap hari. Setelah satu bulan, kami lakukan sweeping. Jika ada yang tak datang ke pos kesehatan, kami datangi."
Menurutnya, tercapainya target hanya masalah waktu dimana distribusi ke daerah sulit adalah kendala terbesar, seperti daerah Kaimana dan Pagunungan Arfak yang memiliki presentase pencapaian imunisaasi MR.
Sementara itu, tiga daerah dengan cakupan kumulatif imunisasi massal campak dan rubella tertinggi adalah Tambrauw (119,67 persen), Teluk Wondama (115,21 persen) dan Teluk Bintuni (101,27 persen).
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)