Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. (Ilustrasi/Pexels)
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. (Ilustrasi/Pexels)

Orang yang Rentan Terkena Hipertensi

Rona hipertensi
Sunnaholomi Halakrispen • 22 Februari 2020 15:05
Jakarta: Hipertensi atau tekanan darah tinggi berisiko menyebabkan penyakit serius, seperti stroke. Siapapun tidak bisa menghindarinya, namun bisa melakukan tindakan mawas diri terhadap faktor risiko hipertensi.
 
Faktor-faktor tersebut turut menyumbang kenapa hipertensi sering kali tidak disadari. dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S (K) selaku pengurus InaSH memaparkan bahwa setidaknya ada enam faktor risiko orang rentan terkena hipertensi. 
 
"Pertama, faktor turunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi. Kedua, karena pertambahan usia," ujar dr. Amanda di Kantor Sekretariat InaSH, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Semakin tambah usia, semakin ada risiko orang terkena hipertensi. Pada pria, hipertensi
umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
 
Faktor ketiga, ialah obesitas. Sebab, meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Selanjutnya, mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
 
"Keempat, merokok. Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung," tuturnya.
 
Kemudian, disebabkan oleh asupan garam yang tinggi atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium. Akibatnya, tingginya natrium dalam darah sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
 
"Faktor lainnya, kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah," ucapnya.
 
Berat badan pun bisa bertambah bahkan berisiko obesitas selaku risiko hipertensi. Ketika hipertensi terjadi, akan rentan munculnya gangguan terhadap organ lain, di antaranya stroke, gagal jantung atau serangan jantung.
 
"Peripheral arterial disease arteri kecil yang retak di kaki. Diawali rasa panas dan nyeri, bahkan ada yang perlu diamputasi untuk menghilangkan rasa nyeri itu. Walaupun otaknya terlihat baik-baik saja," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif