Menurut buletin ICMR, sekitar 60-80 juta pasangan menderita infertilitas atau ketidaksuburan setiap tahun.
"Kita semua sadar bahwa obesitas tak sehat. Tak ada yang ingin mendapat masalah dari obesitas," ujar Dr Shobha Gupta, Direktur Medis dan Spesialis IVF dari pusat Mother’s Lap IVF.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menambahkan, ada berbagai penyebab obesitas seperti gangguan makan, depresi, kurang aktivitas fisik, hingga ketidakseimbangan hormon. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah melawan obesitas.
Lebih lanjut, dr Gupta menyebutkan beberapa masalah infertilitas akibat bertambahnya badan berlebih seperti siklus haid tak lancar, pengobatan kesuburan yang kurang sukses, risiko keguguran meningkat, serta risiko tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan.
"Saya melihat setidaknya 25 hingga 35 persen per hari datang ke saya karena masalah infertilitas, di mana 50 hingga 60 persen diantaranya obesitas. Di India, setengahnya mengalami kelebihan lemak di perut," tambah dr Gupta.
Ia menambahkan, wanita yang obesitas juga memiliki risiko komplikasi kehamilan seperti kelahiran caesar, berat badan bayi lahir berlebih, bahkan terkena diabetes gestasional atau hipertensi.
Epidermis obesitas di kalangan remaja perempuan dan laki-laki juga dapat meningkatkan produksi insulin, dalam beberapa kasus, ketidakseimbangan hormonal yang disebut sindrom ovarium polisistik (PCOS), yang berujung pada gangguan jiwa, diabetes, dan infertilitas.
"Banyak anak gadis komplain tentang haid tak lancar, jerawat kulit, dan pertumbuhan rambut tak normal pada tubuh yang disebabkan oleh produksi normal lebih tinggi dibandingkan hormon laki-laki," pungkas ahli ginekologi Dan IVF Dr Shweta Goswami dari Rumah Sakit Jaypee, Noida.
Ia menambahkan, jika anak gadis obesitas dengan PCOS dapat menurunkan berat badan hingga 15 kg, maka masalah haid tak lancar bisa hilang tanpa perlu pengobatan. Dengan demikian, kesempatan untuk menjadi subur pun lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)