"Diet keto dapat mempengaruhi periode menstruasi pada wanita karena penurunan berat badan yang cepat," kata Angela Chaudhari, M.D., seorang ginekolog di Northwestern Memorial Hospital. "Penurunan berat badan yang cepat dapat mengubah keseimbangan estrogen-progesteron dan mempengaruhi ovulasi, sehingga menyebabkan menstruasi Anda menjadi lebih tidak teratur."
Tetapi menstruasi yang tidak teratur bukan satu-satunya dampak diet keto untuk masalah siklus menstruasi, Anda bahkan bisa mengalami siklus menstruasi yang berhenti sama sekali. "Wanita yang menurunkan berat badan dengan cepat atau menjadi sangat kurus bisa menjadi amenore, yang berarti tidak ada siklus menstruasi karena anovulasi atau kurangnya ovulasi," kata Chaudhari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perlu diingat, hal itu tidak hanya terjadi pada diet keto saja. "Ini juga dapat terjadi karena diet yang sangat rendah kalori, olahraga yang berlebihan, atau memiliki BMI yang sangat rendah. Ini dapat menyebabkan beberapa hormon di otak Anda yang mengatur ovulasi menurun, dan akan mencegah ovulasi atau menunda ovulasi yang menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur," jelasnya.
Namun sebenarnya, diet keto mungkin bermanfaat untuk wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormonal yang mencegah ovarium untuk mengembangkan atau melepaskan telur, menurut Women's Health.
"Ada data yang muncul bahwa pasien dengan PCOS, yang biasanya memiliki masalah dengan kesuburan, justru membantu siklus menstruasi kembali teratur dan membuat pasien lebih responsif terhadap perawatan kesuburan dengan menjalani diet keto," kata Ula Abed Alwahab, MD, seorang ahli endokrin di Cleveland Clinic.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)