Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia dalam acara Jelajah Gizi 2019. (Foto: Dok. Medcom.id/A.Firdaus)
Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia dalam acara Jelajah Gizi 2019. (Foto: Dok. Medcom.id/A.Firdaus)

Mengeksplorasi Ragam Potensi Pangan di Bogor

Rona Hari Pangan Sedunia
A. Firdaus • 16 Oktober 2019 12:37
Bogor: Jelajah Gizi 2019 menjadikan Bogor sebagai kota yang layak dieksplori potensi pangannya. Salah satu alasannya, di Kota Hujan ini memiliki ragam kuliner khas dengan sumber bahan yang diolah secara inovatif.
 
Sebut saja talas, pala, soto mi, hingga asinan merupakan salah satu pangan lokal yang mampu dikemas menjadi berbagai jenis makanan.
 
Tak ayal, bukan hanya warga lokal, bahkan 7.900 wisatawan mengunjungi Kota Bogor setiap tahunnya, yang salah satu tujuannya bisa mencicipi makanan khas kota sejuk tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pada Jelajah Gizi ini, mereka mengajak media dan para pegiat media sosial untuk mengeksplor baik itu makanan khas Bogor hingga ke akar rumputnya. Seperti melihat pembibitan tanaman organik di Boja Farm, Tajur Halang.
 
Untuk itu, Danone Indonesia berharap, dengan adanya Jelajah Gizi di Bogor, bisa mengeksplor sejauh mana kandungan gizi pangan di sini. Termasuk kaitannya dengan semua pihak seperti konsumen, prosuden, dan penjual makanan.
 
Beberapa di antaranya mencicipi Soto Mie Kesatuan di Surya Kencana dan memelajari proses penanaman berbagai jenis pangan di Boja Farm. Para peserta eksplor juga akan diajak mengetahui proses pengolahan potensi pangan lokal yang dikembangkan oleh kelompok Wanita Tani dengan mengunjungi Kampung Talas, Pala, dan Asinan Bogor.
 
"Aksi terkait pangan sangat berkaitan dengan gerakan revolusi pangan dan visi One Planet One Health dari Danone, di mana kami percaya setiap pihak dapat melakukan pilihan terkait pangan untuk tentukan masa depan kesehatan anak-anak dan bumi yang lebih baik," ujar Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia.
 
"Salah satu usaha edukasi kami adalah melalui 'Jelajah Gizi', yaitu kegiatan mengeksplorasi ragam potensi pangan di sebuah daerah yang mengangkat berbagai isu-isu pangan berbeda setiap tahunnya," sambung Arif.
 
Jelajah Gizi merupakan wadah untuk media dan komunitas media sosial mengulas mengenai gizi dan pangan lokal.
 
Kegiatan ini telah rutin dilakukan sejak 2012 ketika mengeksplor Gunung Kidul (Yogyakarta), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Denpasar (Bali), hingga tahun lalu berkunjung ke Semarang (Jawa Tengah) untuk mengulik makanan lokal, gizi yang terkandung dalam makanan lokal beserta sejarahnya.
 
"Pola konsumsi masyarakat memang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Yang paling penting adalah menyadarkan masyarakat bahwa pola makan yang sehat merupakan hal yang dapat diakses denga mudah," tutur Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD pada acara talkshow Hari Pangan Sedunia: Aksi Kita Tentukan Masa Depan.
 
"Kami berharap kegiatan eksplorasi dan edukasi seperti Jalajah Gizi dapat terus memberikan gambaran potensi pangan, dan meningkatkan kesadaran berbagai pihak mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu dan anak, serta berbagai lapisan masyarakat di Indonesia," timpal Arif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif