Kasus OCD pada anak juga bisa terjadi, bahkan sejak usia dini. Dilansir dari American Psychiatric Association, tanda OCD pada anak biasanya muncul ketika anak berusia 8-12 tahun.
OCD pada anak dapat memicu gangguan kesehatan lain jika dibiarkan berlarut-larut. Berikut ini adalah tanda-tanda atau gejala OCD pada anak yang bisa dikenali orang tua:
1. Gampang jijik
Tanda OCD pada anak yang paling mudah dikenali, yaitu ketika ia gampang jijik atau tidak suka kotor. Kondisi ini menunjukkan bahwa anak memiliki kecemasan terkontaminasi kotoran, kuman, dan bakteri.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski terlihat sepele, tanda OCD pada anak yang satu ini bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat. Anak yang menderita OCD juga tidak segan untuk membersihkan tubuh, pakaian, dan benda-benda di sekitarnya secara berulang kali.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kecemasan berlebih agar terhindar dari kotoran, kuman, serta bakteri.
2. Sering merasa tidak aman (insecure)
Gejala yang satu ini membuat anak sering merasa tidak aman atau insecure. Sehingga, anak akan memeriksa suatu hal atau benda yang sama berkali-kali.
Misalnya, anak akan mematikan lampu yang sama lebih dari satu kali. Ada pula yang akan membuka-tutup pintu berulang-ulang demi memastikan situasi aman.
Tanda OCD pada anak yang seperti ini jelas akan berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Ini dapat menyebabkan anak merasa selalu dalam situasi bahaya, terancam, sehingga tidak mudah tenang.
Baca juga: Masalah Seksual yang Kerap Dialami Orang dengan OCD |
3. Perfeksionis
Perfeksionis dalam konteks OCD adalah anak yang memiliki kecenderungan menata benda secara berurutan baik sesuai warna, ukuran, bahkan abjad. Jika orang terdekat Sobat menunjukkan gejala ini, bisa jadi ini adalah gejala OCD.
Secara medis tanda OCD pada anak yang seperti ini juga dikenal dengan istilah symmetry dan orderliness. Menyukai kerapian tentu bukan hal yang buruk, tetapi jika dilakukan secara berlebihan maka hal ini akan menghasilkan pikiran yang berulang-ulang.
Akibatnya, anak jadi rentan mengalami depresi karena tekanan pikiran diri sendiri untuk melakukan sesuatu dengan sempurna.
4. Menghindari keramaian
Terakhir, tanda OCD pada anak bisa diketahui ketika ia selalu menghindari keramaian. Pasalnya, ada banyak hal bisa terjadi secara mendadak di tengah keramaian.
Jelas, ini menjadi hal yang sangat tidak disukai oleh penderita OCD. Keramaian sulit memberikan peluang bagi orang-orang OCD itu memegang kontrol secara penuh. Dalam kondisi terparah, anak bisa terkena anxiety attack atau serangan kecemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(SUR)