Larangan merokok di tempat umum mengurangi risiko serangan jantung (Foto:Reuters)
Larangan merokok di tempat umum mengurangi risiko serangan jantung (Foto:Reuters)

Larangan Merokok di Tempat Umum Kurangi Risiko Serangan Jantung

Rona jantung
Sri Yanti Nainggolan • 07 Februari 2016 15:43
medcom.id, Jakarta: Orang yang tinggal di negara dengan larangan merokok di area publik memiliki eksposure yang rendah terhadap asap rokok dan lebih sehat.
 
Para peneliti melaporkan dalam Jurnal Cochrane Library pada 4 Februari 2016, bahwa larangan merokok mengurangi masalah kesehatan dan kematian. Terutama yang berhubungan dengan panyakit jantung.
 
"Saya pikir larangan ini memberi manfaat pada semua orang melalui pengurangan paparan asap rokok," kata penulis senior Cecily Kelleher dari University College Dublin di Irlandia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Penerapan larangan ini di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang dengan masalah kesehatan kronis, bisa memiliki dampak besar pada kesehatan penduduk," ujar Kelleher kepada Reuters Health.
 
Tembakau saat ini bertanggung jawab atas kematian sekitar satu dari setiap 10 orang dewasa di seluruh dunia. Para peneliti melakukan analisis tersebut untuk Cochrane Collaboration, yang akan meninjau bukti medis dan menentukan kualitasnya.
 
Sebuah tinjauan dari Cochrane sebelumnya menemukan bahwa larangan merokok mengurangi paparan masyarakat terhadap asap rokok, namun tidak mampu menunjukkan bahwa penurunan paparan asap menyebabkan kesehatan yang lebih baik.
 
"Kami melakukan tinjauan pada 2010, dan dasar bukti itu tidak seperti bukti sekarang," kata Kelleher.
 
Para peneliti secara khusus melakukan studi di luar paparan asap rokok, seperti hubungan antara larangan merokok dan tingkat serangan jantung, stroke, masalah pernapasan, kesehatan bayi, dan kematian.
 
Pada akhirnya, mereka memasukkan 77 studi dari 21 negara. Banyak studi menggunakan data dari rumah sakit, pendaftaran kesehatan nasional dan tempat kerja.
 
Sebanyak 43 studi secara khusus meneliti serangan jantung dan sindrom koroner akut. Kemudian, 33 lainnya meneliti hubungan antara larangan merokok dan penurunan dalam penyakit tersebut. Enam studi menemukan lima manfaat dari penelitian antara hubungan stroke dan larangan merokok.
 
Sebuah studi dari Irlandia melaporkan penurunan kematian sebanyak 26 persen akibat penyakit jantung dan penurunan 32 persen dalam kematian stroke.
 
Pengulas juga menemukan bukti bahwa larangan merokok bermanfaat untuk kesehatan pernapasan dan bayi yang baru lahir. Namun kualitas bukti temuan tersebut masih sangat rendah.
 
"Ini adalah persuasif bahwa larangan ini menguntungkan," kata Kelleher.
 
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperkuat bukti-bukti di balik manfaat ini.
 
"Jika Anda melihat beberapa kesimpulan peneliti, ini adalah bukti yang sangat kuat dari efek setiap kebijakan yang memengaruhi paparan asap rokok," kata Liz Klein, dari Pusat Pengamatan Penelitian dan Regulasi Tembakau di The Ohio State University di Columbus.
 
Klein mengatakan tidak setiap kota atau negara memiliki kebijakan ini. Jika ada, maka itu berarti negara tersebut melindungi kesehatan masyarakatnya.
 
Kelleher mengatakan, "Pesan bagi para pembuat kebijakan adalah bahwa larangan adalah strategi yang efektif."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif