"Semua wanita mengira mereka sedang hamil ketika telat menstruasi," kata Wendy Goodall McDonald dokter Obstestri dan Ginekologi serta penulis It Smells Just Like Popcorn: The Modern Woman's A to V Guide to Her Vagina and Beyond. Tetapi tidak semua keterlambatan itu berarti ada embrio di rahim.
Sebelum melakukan cek kehamilan mandiri, ketahui beberapa faktor penyebab menstruasi yang terlambat seperti dimuat Parents.
1. Alat Pengendali Kelahiran
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Alat kontrasepsi mungkin membuat Anda menyangka lebih teratur mengalami menstruasi. Tapi banyak wanita yang minum pil KB tidak mengalami siklus menstruasi dalam 28 hari karena konstrasepsi ini menunda jarak antarmenstruasi.
"Ketika minum pil aktif selama lebih dari 21 hari biasanya, lapisan rahim tetap stabil," kata spesialis kesuburan George Patounakis. "Begitu minum pil tidak aktif, kadar hormon turun dan memicu menstruasi, tapi tidak seperti menstruasi pada wanita yang tidak minum pil KB, karena prosesnya diinduksi obat-obatan," katanya.
Jenis lain alat pengendali kelahiran hormon seperti IUD dan suntikan KB juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat dan tidak teratur. Patounakis memperingatkan bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100 persen efektif mencegah kehamilan. Jadi, jika Anda tidak menstruasi tiga atau empat hari setelah minum pil tidak aktif, Anda harus menjalani tes kehamilan.
2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Selama siklus menstruasi yang khas, masing-masing ovarium mengembangkan kira-kira lima folikel, dan folikel-folikel tersebut bersaing untuk menjadi yang dominan untuk melepaskan sel telur matang saat ovulasi. Wanita dengan PCOS sering memiliki folikel tambahan, yang membuat proses ini memakan waktu lebih lama dari biasanya. Tidak ada telur yang dikeluarkan berarti tidak ada menstruasi.
Gejala PCOS lainnya termasuk kenaikan berat badan dan peningkatan kadar hormon androgen seperti testosteron yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut tebal pada wajah dan payudara. "Tetapi bahkan tanpa gejala-gejala ini, ada wanita yang lewat USG diketahui memiliki folikel berlebihan," kata dokter obgin Anuja Vyas.
3. Stres
Stres memengaruhi siklus menstruasi sangat subyektif dan tergantung masing-masing individu. Perjalanan antarnegara atau situasi kerja menantang bisa membuat siklus mesntruasi terlambat atau tiba lebih awal pada sebagian wanita tapi hal ini tidak berpengaruh pada wanita lain.
Stres dapat mengganggu hipotalamus, menyebabkan efek trickle down. "Tekanan emosional dapat memengaruhi wilayah otak yang mengontrol kelenjar pituitari, yang mengatur hormon yang merangsang indung telur," jelas Dr. Vyas.
4. Fluktuasi Berat Badan
Penurunan berat badan yang berlebihan mungkin menyebabkan menstruasi terlambat daripada kenaikan berat badan. Peningkatan berat badan terkait kondisi lain seperti PCOS dapat memiliki efek yang sama. "Indeks massa tubuh (BMI) di bawah 20 menciptakan mode kelaparan di otak. Itu sebabnya sebagian atlet wanita sangat ramping dan tidak mengalami menstruasi," kata McDonald.
Penurunan berat badan yang parah dan anoreksia dapat mematikan produksi hormon perangsang folikel (FSH) hipotalamus dan hormon luteinizing (LH) yang mengatur ovarium. Pasien PCOS mungkin sangat sensitif terhadap bobot tubuh. Penurunan berat badan 10 persen dapat mengembalikan siklus menstruasi setelah mengalami penyimpangan.
5. Perimenopause
"Rata-rata wanita usia di AS mengalami menopause pada usia 51 tahun, tetapi banyak yang mulai mengalami siklus menstruasi yang terlambat di akhir usia 40-an," kata Dr. Vyas. Jadi, alih-alih siklus standar 28 hari antarperiode haid, menstruasi mungkin terpisah 36 atau 48 hari. "Jika menstruasi berhenti total sebelum usia 45 tahun, ada kemungkinan Anda mengalami menopause dini atau mengalami kegagalan ovarium prematur," tambahnya.
6. Tumor Hipofisis
Meskipun jarang dan tidak mungkin, kadang-kadang prolaktinoma, sejenis tumor hipofisis yang mengeluarkan prolaktin dalam jumlah berlebih dan menandakan produksi ASI adalah penyebabnya. Vyas mengatakan beberapa gejalanya antara lain sakit kepala, penglihatan kabur, dan keluar cairan dari payudara meskipun tidak menyusui menstruasi. Segera periksakan diri ke dokter.
7. Diabetes dan Penyakit Tiroid
Masalah lain seperti diabetes dan penyakit tiroid dapat dikaitkan dengan siklus menstruasi yang terlambat atau tidak menstruasi sama sekali. "Banyak wanita, karena berbagai alasan, kadang-kadang tidak mengalami ovulasi dan menyebabkan menstruasi dini atau tertunda," katanya. "Tergantung pada riwayatnya, perlu pengujian lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya."
Terakhir, pendarahan vagina setelah menstruasi yang terlambat mungkin bukan sesuatu yang diharapkan. "Pendarahan hebat dan rasa sakit setelah menstruasi yang terlambat dan tes kehamilan positif harus ke dokter," kata McDonald. "Pendarahan bukanlah menstruasi, terutama jika ada sesuatu yang tidak beres."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)
