Jakarta: Rasa takut berlebih atau fobia umum terjadi pada beberapa orang. Biasanya, fobia yang paling sering ditemui yakni takut akan ketinggian, air, atau binatang. Bagaimana dengan rasa takut akan muntah?
Psikolog Kevin Gournay menjelaskan tentang salah satu fobia yang juga sering ditemui yakni emetophobia atau ketakutan ekstrim akan muntah, melihat orang lain sakit atau kombinasi keduanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketakutan akan suatu hal tidak bisa selalu disebut fobia. Fobia dianggap parah secara klinis jika itu mengganggu kehidupan Anda. Menurut Kevin, fobia secara klinis membutuhkan pengobatan.
Emetophobia sangat sulit diobati karena cukup kompleks. Ketakutan ini cenderung muncul dalam konteks seseorang yang memiliki ketakutan obsesif yang lebih umum, sehingga rasa takut akan muntah sering dikaitkan dengan rasa takut terkontaminasi.
Selain itu, emetophobia juga sering disertai dengan keprihatinan lainnya seperti menghindari makanan, mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain yang memiliki virus, ketakutan orang lain yang muntah atau rasa jijik untuk muntah.
Pada tingkat yang rasional, penderita emetophobia memahami bahwa muntah tidak mengancam jiwa, tetapi mereka takut melihat kemungkinan itu terjadi. Kevin melihat banyak penderita emetophobia merasa takut bahwa muntah akan menyebabkan hilang kendali.
Cara mengobati emetophobia
Perawatan utama yang tersedia untuk emetophobia yakni melibatkan terapi perilaku kognitif. Kebanyakan orang dengan fobia muntah akan memiliki perilaku menghindari makanan tertentu dan tempat makan tertentu. Beberapa penderita juga menghindari tempat-tempat umum, terutama jika ada ketakutan terkontaminasi orang lain.Perawatan untuk gangguan ini sering juga melibatkan paparan bertahap pada situasi tertentu, untuk secara bertahap mengatasi perilaku penghindaran.
Selain terapi perilaku kognitif, mengatasi pemikiran akan bencana juga dapat dilakukan kepada penderita emetophobia. Di sini, strategi kognitif dapat membantu seseorang melihat masalah menjadi tidak menakutkan. Penderita sering membuat bencana karena sakit, sehingga tujuan terapi kognitif adalah untuk mencoba dan mengurangi tingkat pemikiran bencana.
Kevin menambahkan, metode self-help juga telah terbukti efektif untuk mengelola kondisi fobia. Beberapa orang juga menggunakan obat anti muntah, namun ini bisa jadi berbahaya sehingga tidak selalu disarankan untuk mengatasi emetophobia. Terapi berkomunikasi dengan psikolog atau ahli, adalah metode pengobatan terbaik untuk emetophobia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)