Psikolog klinis anak, perkembangan anak, anak berkebutuhan khusus, serta psikologi keluarga, Jovita Maria Ferliana, M. Psi dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan bahwa selalu ada cara preventif agar pasangan kita tidak tergoda atau terambil oleh para pelakor ini.
Beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Dua Kategori Pelakor)

(Jovita Jovita Maria Ferliana, M. Psi dari Rumah Sakit Royal Taruma mengingatkan bahwa saat ini banyak wanita yang mandiri, mereka punya karier dan dapat melakukan multi tasking. Namun berikan rongga pada suami agar tampil manja karena itu perlu. Foto: Tim Stief/Unsplash.com)
1. Berikan perhatian
"Menjaga hubungan antara lain misalnya dengan memberikan pesan singkat di handphone seperti apakah pasangan kita sudah makan, atau mengingatkan jika akan keluar kantor prakiraan cuaca akan hujan, berhati-hati karena jalanan macet, dan hal kecil lainnya. Hal-hal kecil ini dipupuk setiap hari sehingga tak ada ruang kosong bagi si pelakor untuk mengambil pasangan kita."
2. Manja itu perlu
Jovita mengingatkan bahwa saat ini banyak wanita yang mandiri, mereka punya karier dan dapat melakukan multi tasking. "Namun, sebagai laki-laki mereka punya sisi dibutuhkan oleh pasangannya. Misalnya dimintai tolong untuk jemput, angkat barang yang besar, ingin dipijat karena badan pegal, dan lainnya. Karena salah satu keinginan laki-laki adalah adanya rasa dibutuhkan."
3. Laki-laki ingin merasa dibutuhkan
Sebagai istri yang mandiri tentu saja tidak salah, namun pesan Jovita adalah tetap berikan rongga-rongga di mana peran suami atau pasangan dibutuhkan.
"Suami atau pasangan akan merasa proud atau bangga jika ia bisa memberi perlindungan bagi istri dan anaknya. Bisa menolong, bisa dibutuhkan oleh istri atau pasangannya itu laki-laki merasa bangga. Jadi walau tidak salah sama sekali menjadi mandiri, namun pesannya di sini adalah tetap manja jika di depan suami, karena itu adalah sisi perempuan membutuhkan laki-laki."
(TIN)