Bekerja Lembur Bikin Perempuan Rentan Depresi (Foto: gettyimages)
Bekerja Lembur Bikin Perempuan Rentan Depresi (Foto: gettyimages)

Bekerja Lembur Bikin Perempuan Rentan Depresi

Rona depresi
Dhaifurrakhman Abas • 31 Maret 2019 08:00
Jakarta: Pekerjaan yang menumpuk seringkali mengharuskan seseorang bekerja lembur. Tak pelak, waktu istirahat pun kian berkurang dan bisa berdampak buruk buat kesehatan psikis dan fisik seseorang.
 
Namun ternyata efek buruk dari kerja lembur lebih terlihat pada perempuan ketimbang seorang pria. Perempuan yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu lebih rentan terserang depresi ketimbang pria.
 
“Sesuai dengan temuan bahwa perempuan yang bekerja selama 55 jam atau lebih setiap minggu rentan mengalami depresi,” kata peneliti dari University College London, dilansir dari Times of India.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Studi juga menunjukkan baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja dengan tambahan waktu setiap akhir pekan lebih rentan mengembangkan gejala depresi dibandingkan dengan mereka yang bekerja paruh waktu atau penuh waktu. Adapun para peneliti mendefenisikan waktu kerja sesuai standar adalah 35-40 jam perminggu.
 
“Karena hal itu melampaui jam kerja sesuai standar,” ujar peneliti.
 
Dalam studi yang dituangkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health itu, para peneliti melakukan penelitian terhadap 11.215 pria dan 12.188 perempuan. Mereka melakukan teknik penelitian dengan menggunakan metode kuesioner khusus, untuk mempelajari tekanan psikologis para pekerja.
 
“Yang menarik, hampir setengah dari pria ini bekerja lebih lama dari jam kerja standar yang ditetapkan dan tidak ada peningkatan besar dalam gejala depresi pria. Bahkan jika mereka bekerja selama 'jam terlama,” ujar peneliti.
 
Para peneliti berpendapat hal itu terjadi karena pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan tidak hanya di kantor saja. Namun perempuan, khususnya yang sudah menikah, juga melakukan pekerjaan untuk rumah tangga mereka.
 
“Merujuk pada studi, perempuan memang rata-rata bekerja lebih dari pria setiap hari karena distribusi pekerjaan yang tidak merata. Sehingga ada hubungannya dengan kesehatan fisik yang lebih buruk,” tandasnya.
 
Depresi bukan hanya bisa memperburuk kesehatan fisik dan mental seseorang. Namun juga berdampak dalam menurunkan produktivitas kerja seseorang. Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menyebut, depresi juga bisa bikin orang memilih untuk melakukan hal-hal yang tidak menyehatkan.
 
“Misalnya merokok, pola makan menjadi tidak sehat, gangguan tidur, kurang aktivitas, dan ketidakpatuhan berobat,” tandas perempuan kelahiran Jakarta tersebut.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif