Nama medis dari gangguan tersebut adalah atau parasomnia. Menurut National Sleep Foundation, mengerang berbeda dengan sleep apnea.
Catathrenia adalah kondisi langka yang dialami sekitar 0,3-0,5 persen populasi. Namun angka ini bisa jadi lebih besar karena tak sedikit yang tidak menyadari memiliki gangguan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Biasanya penderita tak menyadarinya. Sering kali, pasangan mereka yang melaporkannya," ujar Dr Rajkumar Dasgupta, asisten profesor kedokteran klinis di Keck School of Medicine di University of Southern California.
Jika mendengkur terjadi saat seseorang menghirup napas, mengerang justru sebaliknya. Dr Dasgupta mengungkapkan umumnya penderita akan mengerang selama 30 detik hingga satu menit, dengan kondisi erangan yang sama ketika dalam keadaan sadar.
Meskipun belum jelas penyebabnya, Dr Dasgupta berpendapat bahwa gangguan tersebut memiliki penyebab yang sama seperti sleep apnea, yakni kelainan kraniofasial. Struktur wajah seseorang bisa menghalangi udara mengalir secara alami dengan cara menghembuskan nafas dan menyebabkan suara mengerang.
Dr Dasgupta menyimpulkan, walaupun mengerang tak berbahaya, kebiasaan tersebut dapat mengganggu kualitas tidur, yang dapat memicu masalah kesehatan. Oleh karena itu, bagi Anda yang sering mengerang saat tidur, cobalah berkonsultasi ke tenaga profesional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)