Dikutip dari SBS, polifenol apel, sekelompok besar bahan kimia alami tumbuhan, ditemukan dalam daging putih dan kulit apel. (Ilustrasi/Pexels)
Dikutip dari SBS, polifenol apel, sekelompok besar bahan kimia alami tumbuhan, ditemukan dalam daging putih dan kulit apel. (Ilustrasi/Pexels)

Kenapa Makan Apel Harus Bersama Kulitnya?

Rona nutrisi
Sunnaholomi Halakrispen • 25 Juli 2020 15:03
Jakarta: Salah satu buah yang tenar dan mudah dimakan oleh orang segala usia di seluruh dunia adalah apel. Apel penuh serat makanan, vitamin, mineral, dan bagus untuk gigi. Namun, apakah kita memakannya dengan cara yang benar untuk mendapatkan nutrisi maksimum?
 
Dikutip dari SBS, polifenol apel, sekelompok besar bahan kimia alami tumbuhan, ditemukan dalam daging putih dan kulit apel. Namun, ilmuwan nutrisi, Dr. Joanna McMillan, mengatakan bahwa kita harus makan dan memasak apel yang memiliki kulit untuk memanfaatkan nutrisi dalam kulitnya. 
 
Ia mengatakan kandungan itu lebih terkonsentrasi dalam kulit apel. Sebab, diperkirakan ada dua setengah kali lebih banyak antioksidan, termasuk polifenol, di kulit apel.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Apel penuh dengan nutrisi yang baik, dan polenol apel menjadi senyawa yang menonjol yang memegang kunci bagi banyak manfaat kesehatan buah. Jadi makan apel yang berair, kulit dan lainnya, sebenarnya bisa menjadi cara paling sehat untuk memakan buah super ini," ujar Dr. McMillan.
 
Orang yang memakan apel utuh akan menerima polyhenol yang terkandung di kulit dan dagingnya. Sebaliknya, mereka yang mengupas buahnya sebelum dimasak mungkin tidak mendapatkan manfaat baik itu.
 
"Jika Anda membuat apel, apel pai atau saus apel, jangan dikupas. Masukkan kulitnya ke dalam resep," tuturnya.
 
"Banyak orang tua juga mengiris dan mengupas buah untuk diberikan kepada anak-anak mereka. Tetapi mereka tidak perlu melakukan itu. Anak-anak perlu memakan kulitnya juga," tambahnya.
 
Dr. McMillan memaparkan, ia melakukan tinjauan literatur untuk Apel Australia untuk memeriksa temuan tentang manfaat kesehatan dari apel, kulit, dan semuanya.
 
Pada penelitian Italia tahun 2017, termasuk dalam ulasannya, Apel Annurca (varietas Italia selatan) digunakan dalam penelitian ini karena sangat tinggi polifenolnya. Ketika diterapkan di laboratorium untuk sel kanker payudara manusia, ditemukan bahwa ekstrak apel polifenol sangat efektif dalam menghentikan pertumbuhan sel dan membunuh sel kanker payudara.
 
Studi lain pada tahun 2010 mengevaluasi apakah ekstrak kulit apel dapat mengurangi pertumbuhan tumor kanker. Penelitian ini menggunakan apel Gala organik dan melihat pengurangan berbagai garis sel kanker. Hasilnya, adalah pengurangan yang signifikan dari sel-sel kanker payudara dan prostat.
 
"Data kami menunjukkan bahwa ekstrak kulit apel memiliki efek antiproliferatif (anti-tumor) yang kuat terhadap sel kanker, dan kulit apel tidak boleh dibuang dari makanan," tulis penelitian tersebut.
 
Selain itu, dalam hasil studi di Tiongkok, telah dibandingkan ekstrak polifenol kulit apel dan daging pada tekanan darah, metabolisme lipid, dan resistensi insulin pada tikus. Penelitian menunjukkan bahwa polifenol apel, terutama yang ada di kulitnya, dapat melindungi tubuh terhadap penyakit kardiovaskular.
 
Meskipun, dibutuhkan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk mengonfirmasi dampaknya pada manusia.
 
"Penelitian ini mengingatkan saya bahwa makanan kesehatan tidak harus menjadi sesuatu yang mewah dan diterbangkan dari lokasi yang eksotis. Apel adalah buah yang sangat umum tetapi penelitian menunjukkan betapa kuatnya manfaat apel sebenarnya," pungkas Dr. McMillan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif