Selain itu, pekerja malam permanen lebih berisiko menderita masalah tersebut dibandingkan mereka yang mengalami rotasi jam kerja.
Para peneliti menyarankan agar dilakukan modifikasi jadwal kerja untuk menghindari paparan jangka panjang pada pekerja jam malam sehingga risiko obesitas pun semakin kecil.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penemuan yang berdasarkan 28 studi terpublikasi tersebut menemukan bahwa mereka yang bekerja malam dan telah mengalami obesitas menganggap jadwal tersebut telah menjadi jam kerja alamiah.
"Secara global, sekitar 700 juta orang telah terikat dengan pola kerja yang bergantian," ujar peneliti senior Dr Lap Ah Tse.
Obesitas sendiri memberi efek buruk pada tubuh karena dapat memicu berbagai penyakit, seperti kanker payudara atau penyakit kardiovaskular.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)