Ada empat etnis yang menjadi pelopor seni cukur rambut secara turun menurun di Indonesia. (Foto: John Karlo Mendoza/Unsplash.com)
Ada empat etnis yang menjadi pelopor seni cukur rambut secara turun menurun di Indonesia. (Foto: John Karlo Mendoza/Unsplash.com)

Asal Muasal Tradisi Potong Rambut di Indonesia

Rona gaya rambut
Kumara Anggita • 18 Februari 2019 17:13
Jakarta: Mungkin Anda telah mencoba berbagai model rambut trendi ala David Beckham atau Zayn Malik. Namun apakah Anda tahu bahwa ternyata tradisi potong rambut sudah ada di Indonesia sejak dulu?
 
Dalam buku yang baru diluncurkan oleh Oki Andries dan Fatsi Anzani yang berjudul Peradaban Rambut Nusantara, peradaban potong rambut sudah ada sejak abad ke-7 Masehi. Suku yang pertama kali mempelopori potong rambut adalah Minang, Garut, Madura, dan Tionghoa.
 
“Perjalanan kami mencatat empat etnis yang menjadi pelopor seni cukur rambut secara turun menurun di Indonesia. Mereka adalah suku Minang, Garut, Madura,dan Tionghoa,” tutur Fatsi di Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dimulai dari bangsa kulit kuning yang sudah tiba ke bumi pertiwi dari abad ke-7 M tepatnya di Kerajaan Kalingga ketika diperintah oleh Kalinyamat. Merekalah etnis yang tercatat paling tua yang mengembangkan tradisi cukur rambut di tanah perantauan, Jambudwipa.
 
Asal Muasal Tradisi Potong Rambut di Indonesia
(Ada empat etnis yang menjadi pelopor seni cukur rambut secara turun menurun di Indonesia. "Mereka adalah suku Minang, Garut, Madura, dan Tionghoa,” tulis dalam buku yang baru diluncurkan oleh Oki Andries dan Fatsi Anzani yang berjudul Peradaban Rambut Nusantara. Foto: Dok. Medcom.id/Kumara Anggita)
 
(Baca juga: Cinta dan Obsesi Josh Lamonaca di Dunia Potong Rambut)
 
Menariknya, di tengah berbagai pilihan model rambut yang disediakan di mana-mana, tradisi potong rambut dari suku-suku ini tetap bertahan dengan caranya sendiri. Khususnya Madura, Minang, dan Garut.
 
“Di buku ini kami mengungkap kunci keberhasilan mereka yang bertahan lintas generasi, berdampingan dengan barber muda yang mencoba bertahan di tengah kuatnya persaingan antar barber modern saat ini,” lanjut Fatsi.
 
Menurut Fatsi, kunci dari ketahanan mereka adalah kemampuan beradaptasi dan pelayanan yang baik. Dengan seperti itu, Fatsi mengajak generasi muda yang bergerak dalam bidang barber untuk menyontoh mereka.
 
“Saya menemukan pola yang sama dari tiga daerah, suku-suku ini merantau ke luar daerah. Mereka beradaptasi dengan cepat karena pilihannya hidup atau mati. Mereka harus belajar sesuatu yang baru. Yang unggul dari mereka adalah bisa melayani dengan baik,” tuturnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif