Tak perlu langsung mengajarkan anak dengan tegas, karena itu akan terasa tidak menyenangkan baginya. Mulailah dengan hal-hal sederhana.
Bermula dari hal kecil
Biasakanlah anak untuk mengatakan "tolong" dan "terima kasih" ketika berada di manapun dan kapanpun pada orang lain. Kesopanan yang bermula dari hal kecil seperti ini, kelak akan menjadi kebiasaan anak hingga dewasa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Benarkah Peran Orangtua Berkurang Saat Anak Beranjak Remaja?)
Menjadi contoh
Kedua, lakukan apa yang Anda katakan. Anak akan selalu mengikuti apa yang orangtua lakukan. Ketika Anda mengajarkan sopan santun, berlakulah sopan kepada siapapun, termasuk anak Anda.
Gunakan nada suara sopan dan lakukan kontak mata, sehingga anak Anda akan belajar bahwa perilaku yang sopan lebih baik daripada kata-kata yang tepat.
Fokus pada sisi positif
Ketiga, tekankan sisi positif. Daripada mengingatkannya saat tidak berlaku sopan, lebih baik Anda berfokus pada pujian atau apresiasi terhadap sikap sopan yang dilakukannya.
Hindari meluapkan amarah ketika anak berlaku kasar pada orang lain, karena hal tersebut akan membuat anak menjadi defensif dan tidak menghiraukan ajaran Anda lagi tentang kesopanan.
Pada intinya, diperlukan konsistensi dalam mengajarkan kesopanan pada anak. Pastikan anak berlaku sopan tidak hanya di rumah, namun dimanapun ia berada. Jika kebiasaan mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" hanya dilakukan di tempat tertentu, anak akan merasa bingung dan sulit menjadikannya kebiasaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
