Jakarta: Ibu menyusui tidak berjuang sendirian untuk mendapatkan ASI (air susu ibu) eksklusif. Peran ayah sangatlah penting, bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan ayah dukung ibu menyusui.
Sebab, dukungan dari sang ayah memengaruhi kualitas ASI dari si ibu. Ketika ibu merasa nyaman, diperhatikan, dan didukung penuh oleh ayah, ibu pun menjadi tidak stres.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau ibu stres di bulan awal, ibu akan tidak sukses memberikan ASI. Ini menyebabkan ASI sedikit keluarnya," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Kirana Pritasari, MQIH, di Kantor Kemenkes, Jakarta.
Bahkan, ketika ibu menyusui merasa tidak percaya diri tetapi ayah memberikan perhatian penuh, ibu bisa menjadi rileks atau tenang kembali. Begitu pula ketika ibu menyusui memiliki tekanan dari luar seperti ada masalah dengan lingkungan, dukungan dari ayah bisa memperbaiki perasaan ibu menjadi lebih baik.
Selanjutnya, untuk mendorong gerakan dukungan ayah untuk ibu menyusui, Kemenkes mengadakan kelas ayah ASI. Bukan berarti ayah menyusui bayinya. Tetapi, memperdalam pengetahuan ayah tentang pentingnya ASI.
Tidak jauh berbeda dengan kelas ibu hamil yang berisi para ibu hamil berkumpul untuk memagami persiapan menjelang persalinan. Pada program kelas Ayah ASI, akan ada tenaga kesehatan yang mendampingi para ayah.
"Intinya ayah yang mendampingi ibu menyusui. Akan dijelaskan tentang bagaimana istri menyusui, mengurus bayi yang masih kecil, jadi untuk memberikan dukungan bagi para ayah yang memiliki bayi dan akhirnya ayah ini mendukung istri agar menyusui eksklusif," paparnya.
Nantinya, para ayah bisa saling terbuka dan berbagi pengalaman ke antar ayah. Diskusi terbuka bagi para Ayah ASI hingga akhirnya ada solusi menghadapi beragam masalah atau hambatan dalam mendukung ibu menyusui.
Hal paling penting dalam keseharian, ayah bisa mendengarkan keluh kesah ibu menyusui. Kemudian, juga memberikan solusi kepada si ibu. Tentunya hal tersebut bisa teralisasikan ketika ayah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ibu menyusui.
Bahkan, ketika anak beranjak besar seperti lebih dari enam bulan, ayah bisa membantu ibu dalam memilih makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat. Pada persoalan ini, tidak sedikit ibu yang masih bingung memilih MPASI yang tepat dan tidak menutup kemungkinan si ibu stres memikirkan hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)