Ilustrasi-Pexels
Ilustrasi-Pexels

Saat Hamil, Apakah Tubuh yang Berambut Bisa Hilang?

Rona rambut kehamilan
Kumara Anggita • 01 September 2020 20:17
Jakarta: Saat hamil banyak perubahan yang terjadi pada tubuh perempuan. Beberapa dari perempuan memiliki rambut panjang yang tumbuh di beberapa bagian tubuhnya. Seperti di muka, perut, punggung, dan lain-lain.
 
Menurut dr. Vita Siphra Sirait, perubahan ini terjadi karena faktor hormon. Ibu hamil (bumil) akan memproduksi lebih banyak hormon estrogen, yang pada akhirnya menyebabkan situasi ini terjadi.
 
“Jadi hormon estrogen yang meningkat dalam kehamilan ini ditingkatkan untuk menjaga janin. Tapi dia juga bekerja di beberapa hal bagian tubuh kita, salah satunya di folikel rambut. Pada saat estrogen meningkat, rambut dipertahankan di fase anagen jadi rambutnya tumbuhnya,” ungkap dr. Vita dalam Virtual Media Briefing dengan tema Perawatan dan Kehamilan yang Aman dan Nyaman di Era New Normal oleh Bamed.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dr. Vita, bumil tak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh ini. Sebab setelah melahirkan rambut ini kemungkinan bakal menghilang.
 
Nanti setelah hamil, ketika estrogen menurun, kembali ke normal. Fase anagen yang dipertahankan di fase rambut ini akan berlanjut ke fase (istirahat) katagen.
 
"Lalu pada fase telogen, yang kemudian mengakibatkan setelah hamil, banyak rambut rontok. Termasuk rambut yang terlihat jelas di pipi atau di perut,” jelas dr. Vita.
 
Bila rambut ini membuat Anda tidak percaya diri, dianjurkan agar para ibu membiarkan saja. Bila rambut yang memanjang lokasinya di muka, ibu bisa memanipulasinya dengan make up.
 
“Mungkin memang beberapa ibu hamil merasa khawatir dan menganggu kosmetik, terutama bila rambut itu di wajah tidak bisa disembunyikan dengan make up,” paparnya.
 
Namun, dr. Vita juga tak menyarankan pencukuran. Sebab mencukur bisa membuat luka yang pada akhirnya bisa membuat kondisi kulit jadi buruk.
 
“Ini (menucukur) memberikan perlukaan. Misalnya di wajah cukurnya, akan menimbulkan perlukaan. Perlukaan yang beurlang-ulang akan memberikan efek yang buruk," terang dr. Vita.
 
"Jadi saran saya, bila tidak menganggu tidak usah dicukur. Bila bisa dimanipulasi (di wajah). Kalau di perut tidak usah dimanipulasi apa pun saya sarankan,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif