Jakarta: Kreativitas pada anak-anak sebaiknya dikembangkan sejak dini. Peran orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak sejak dini sangat diperlukan, terutama edukasi mengenai cara-cara untuk menumbuhkan kreativitas pada anak sejak sedini mungkin.
“Kreativitas pada anak itu tidak bisa dibatasi. Ada sebuah kajian di Amerika Serikat bahwa anak usia 3-5 tahun itu tingkat kreativitasnya level jenius, tetapi semakin bertambahnya usia sampai mereka lulus kuliah tingkat kreativitas yang level jenius hanya mencapai dua persen saja,” ungkap Indra Charismiadji, Pengamat dan Praktisi Pendidikan dan Sains, dalam diskusi bertajuk “Sains Digital Dari dan Untuk Anak Indonesia” di kawasan Jakarta Pusat.
Diskusi ini diselenggarakan untuk mendukung Kalbe Junior Scientist Award (KJSA), lomba karya sains untuk siswa SD dan SMP se-Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2011. Untuk tahun ini, temanya KJSA 2019 Goes Digital.
KJSA memiliki misi agar anak-anak Indonesia sejak awal terekspos dengan inovasi dan pola pikir kreatif. “Kunci untuk memenangkan persaingan adalah inovasi. Dan inovasi baru berjalan bila banyak inovator,” ujar Pre Agusta, Direktur R&D Kalbe Group.
Indra menyayangkan, orang tua kerap berilusi bisa mengontrol dan membatasi ruang gerak anak. Kita merasa bahwa dengan membangun pagar, anak tidak akan melompatinya. Padahal kebanyakan anak akan cari jalan lain untuk melompati pagar. Kalau kita bisa mengajarkan anak cerdas memilah mana yang baik dan mana yang tidak, hasilnya akan luar biasa, daripada membangun pagar,” tuturnya.
“Bangkitkan rasa ingin tahunya, dan keinginannya untuk memecahkan masalah. Beri mereka tantangan,” tandas Indra.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Misalnya anak suka bermain game, ini bisa menjadi pintu masuk. Beri tantangan untuk membuat gim seperti yang dimainkannya. Dengan tantangan, bisa muncul rasa ingin tahu.
“Saat mereka menemukan keasyikan, mereka akan kecanduan yang produktif. Jadi sebetulnya tinggal menggeser saja. Dari yang sekadar pengguna, sekarang jadi pencipta. Kuncinya di orangtua. Ingat 5C: curiosity, challenge, creativity, candu, dan cerdas," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)
