Menghadapi anak yang kerap bosan bukanlah hal mudah. Segala kegiatan yang diberikan seakan tidak menarik untuknya. (Ilustrasi/Pexels)
Menghadapi anak yang kerap bosan bukanlah hal mudah. Segala kegiatan yang diberikan seakan tidak menarik untuknya. (Ilustrasi/Pexels)

Penyebab Anak Kerap Bosan

Rona anak-anak
Kumara Anggita • 11 Juni 2020 17:16
Jakarta: Menghadapi anak yang kerap bosan bukanlah hal mudah. Segala kegiatan yang diberikan seakan tidak menarik untuknya.
 
Saat ini terjadi apakah orang tua harus diamkan saja atau mencari kegiatan-kegiatan baru sampai mereka tertarik?
 
Berikut penjelasannya oleh dr. Pinansia Finska Poetri.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Hal yang perlu dilakukan ketika anak bosenan adalah observasi. Anda peru perhatikan apa yang terjadi padanya setiap diberikan suatu kegiatan tertentu. 
 
“Mengenai anak bosenan, bisa kita observasi ulang ya. Kita cari dulu penyebabnya apa,” ujarnya dalam Aplikasi Orami dengan tema Practical life : Bagaimana Memfasilitasi Toddle agar Mandiri.

Beberapa kemungkinannya antara lain

Banyak distraksi

Pastikan Anda membuat anak berada pada situasi yang fokus hanya pada satu kegiatan. Banyaknya distraksi membuat anak jadi bingung. “Materialnya banyak distraksi sehingga anak sulit untuk fokus dan konsentrasi,” ujarnya.

Tidak sesuai dengan peminatan

Mengetahui minat dan bakat anak sangatlah penting. Ketika kegiatan sesuai dengan minatnya, anak akan lebih mudah menerima pengajaran dan menjalaninya dengan perasaan senang. Hal ini bagus untuk perkembangannya. 

Kegiatan terlalu mudah atau terlalu sulit

Kegiatan yang terlalu mudah akan membuat anak tak terdorong untuk melanjutkan kegiatan, begitu juga dengan kegiatan yang sulit. Mereka jadi merasa lelah. 

Haruskah diberikan hadiah agar anak semangat?

dr. Pinansia menjelaskan bahwa hadiah bukanlah ide yang sepenuhnya bagus untuk membangun anak yang mandiri. Namun hal ini tak dilarang asalkan Anda memberikannya dengan cara yang benar. Berikut sarannya:

Jangan jadikan hadiah sebagai iming-iming

“Misalnya ‘yuk kerjain, kalau kamu bisa nanti mama kasih mainan baru’. Hal ini beresiko anak jadi melakukan sesuatu karena hadiah,” jelasnya. 

Berikan ucapan saat memberikan hadiah


“Ketika kasih hadiah, ditambahin ucapan seperti ‘ini mama kasih hadiah karena kamu sudah sangat berusaha untuk belajar’. Jadi kita fokuskan ke proses dan usaha yang sudah anak lakukan. Bukan pada hasilnya,” ungkapnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif