"Pilihan untuk tidak memiliki rambut bisa dibilang merupakan bentuk perilaku nonverbal, suatu bentuk ekspresi yang mengKomunikasikan informasi tentang diri sendiri yang sulit untuk diamati," jelas peneliti dari The University of Pennsylvania kepada Independent Inggris.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa pria botak kemungkinan lebih sulit dipahami dibandingkan mereka yang memiliki rambut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Studi tersebut melakukan tiga percobaan pada mahasiswa, pria dan wanita, dimana para partisipan diminta untuk memberi nilai pada gambar-gambar pria yang disodorkan terkait ketampanan, rasa percaya diri, dan dominasi.
Pada studi pertama, pria dengan kepala dicukur dinilai lebih dominan dibandingkan dengan pria berambut.
Pada studi kedua, pria yang rambutnya diambil secara digital dianggap lebih dominan, lebih tinggi, dan lebih kuat dari pada diri mereka yang asli.
Menurut para peneliti, efek tersebut disebabkan oleh tingkat kepercayaan diri dan maskulinitas mereka yang lebih tinggi.
Studi ketiga memperluas hasil penelitian sebelumnya dengan rangsangan non-photographic dan menunjukkan bagaimana pria yang mengalami rambut rontok alami dapat memperbaiki posisi interpersonal mereka dengan mencukur rambut.
Dengan demikian, alih-alih menghabiskan banyak uang menyembuhkan kerontokan rambut, penelitian tersebut menyarankan untuk mencukur rambut saja sekalian.
Menurut para peneliti, mencukur habis rambut akan meningkatkan posisi interpersonal pria pada sejumlah ciri terkait dominasi, termasuk potensi kepemimpinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
