Kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering memberi dampak buruk pada semua kalangan usia. (Foto: Zac Ong/Unsplash.com)
Kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering memberi dampak buruk pada semua kalangan usia. (Foto: Zac Ong/Unsplash.com)

Obesitas pada Anak Memicu Gangguan Pinggul

Rona obesitas
Sri Yanti Nainggolan • 18 Juni 2018 07:00
Jakarta: Kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering memberi dampak buruk pada semua kalangan usia. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan bahwa obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko gangguan pinggul. 
 
Slipped Capital Femoral Epiphysis (SCFE) adalah penyakit pinggul paling umum pada masa remaja. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan, dan sering mengarah pada penggantian pinggul pada masa remaja atau awal masa dewasa, dengan cara operasi. 
 
"Pada akhirnya penelitian ini membantu kita untuk lebih memahami salah satu penyakit utama yang memengaruhi pinggul di masa kanak-kanak," kata salah satu penulis studi Daniel Perry dari Institut Kedokteran Translational, Universitas Liverpool, di Inggris.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Anak-anak pernah mengalami SCFE cenderung merasakan penurunan dalam rentang geraknya, dan seringkali tidak dapat menyelesaikan fleksi pinggul atau memutar pinggul ke dalam sepenuhnya.
 
Deteksi dini SCFE penting karena kelainan tersebut dapat bertambah parah jika tidak dirawat dengan baik.
 
Obesitas pada Anak Memicu Gangguan Pinggul
(Kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering memberi dampak buruk pada semua kalangan usia. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan bahwa obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko gangguan pinggul. Foto: Courtesy of Boldsky.com)
 
(Baca juga: Cegah Obesitas pada Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua)
 
Dalam upaya untuk mengidentifikasi anak-anak berisiko lebih tinggi dari kondisi ini, para peneliti memeriksa rumah sakit dan catatan berbasis masyarakat untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait dengan SCFE, dan penjelasan untuk penundaan diagnostik.
 
Pesertanya adalah para individu di bawah 16 tahun dengan diagnosis SCFE dan yang rekam medis elektroniknya dipegang oleh salah satu dari 650 praktik perawatan primer di Inggris antara 1990 dan 2013. Para peneliti mencatat tinggi dan berat badan pada waktu tertentu sebelum penyakit itu didiagnosis.
 
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood tersebut menyimpulkan bahwa anak-anak obesitas memiliki risiko tertinggi terkena SCFE.
 
"Ini adalah bukti terbaik yang mengaitkan penyakit ini dengan obesitas pada masa kanak-kanak, yang membuat kondisi ini menjadi satu-satunya penyakit yang terkait obesitas yang dapat menyebabkan morbiditas seumur hidup dimulai pada masa kanak-kanak," kata Perry.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif