Foto: nbcnews.com
Foto: nbcnews.com

Sekolah Inklusi Masih Punya Banyak Kendala

Rona sekolah rusak
Nia Deviyana • 10 Desember 2014 18:48
medcom.id, Jakarta: Sekolah inklusi  menjadi harapan bagi Anak dengan disabilitas (AdD) yang memiliki potensi akademis baik untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak normal.
 
Meski demikian, bukan berarti sekolah inklusi tak memiliki kendala. Direktur Rumah Autis, Mohamad Nelwansyah mengatakan, kurangnya kapasitas guru, terutama guru pendamping bagi AdD masih menjadi hambatan yang masih dirasakan hingga saat ini.
 
"Kapasitas guru pendamping bagi AdD sangat terbatas di sekolah inklusi. Kebanyakan gurunya adalah guru reguler sehingga tidak mengerti cara menghadapi AdD," ujar Nelwan (sapaannya) ketika dihubungi metrotvnews.com, Rabu (10/12/2014).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu, menurutnya, AdD rentan mengalami bullying (kekerasan), baik secara verbal maupun non verbal. Akibatnya, AdD pun menjadi trauma.
 
Untuk menghindari hal tersebut, Nelwan menyarankan agar masing-masing guru (baik guru reguler maupun guru pendamping), melakukan sharing (berbagi) tentang AdD. Selain itu, guru pun dituntut untuk memberi pemahaman bagi siswa yang secara fisik normal, agar tidak melakukan bullying kepada AdD.
 
"Seringkali, guru reguler di sekolah inklusi lepas tangan karena mereka berfikir AdD itu tanggung jawab guru pendamping. Padahal, murid-murid di sekolah kan tanggung jawab semua guru," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AWP)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif