Menurut Psikolog Klinis, Reynitta Poerwito., M.Psi dari rumah sakit Eka BSD Tangerang Serpong, dalam acara Mitra School of Parenting dan Mitra Mother and Baby Indonesia Roompi dengan tema "Sibling Rivalry: Menyikapi kecemburuan antar saudara kandung di Aplikasi Orami Parenting" mengatakan bila orang tua tak mengatasinya, kelak saat dewasa hubungan kakak dan adik akan merenggang. Tak hanya itu, mereka juga bisa memiliki masalah saat berhubungan dengan orang lain.
“Dampaknya adalah hubungan antara adik dan kakak yang kurang dekat. Bila mereka sudah sama-sama menikah, nantinya juga akan berdampak kepada sikap di dalam hubungan tersebut. Memiliki sibling tujuannya adalah untuk menurunkan keegoisan, saling berbagi, saling menyayangi, mengalah, mengatasi konflik secara sehat, membantu bila kesulitan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bila sibling rivalry tetap keterusan sampai dewasa, maka banyak pelajaran positif yang terlewatkan dan akan memengaruhi pembentukan kepribadian serta fungsi diri dalam menjalankan keseharian,” tambahnya.
Namun sesungguhnya sibling rivalry bisa memberikan juga manfaat untuk anak. “Sibling rivalry adalah sebuah keadaan yang tidak dapat dihindari. Tetapi bukan berarti akan selalu merusak hubungan kakak adik. Ternyata sibling rivalry juga ada keuntungannya,” ujar Rey.
Hal yang dapat dipelajari anak dari situasi ini antara lain:
1. cara menyelesaikan konflik.2. Belajar untuk mengenal power (kekuasaan).
3. Menjadi lebih assertive (tegas).
4. Mengenal perbedaan yang muncul dalam lingkungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)