Ini Alasan Mengapa Kutu Kasur Banyak Ditemukan di Pakaian Kotor (Foto: istock)
Ini Alasan Mengapa Kutu Kasur Banyak Ditemukan di Pakaian Kotor (Foto: istock)

Ini Alasan Mengapa Kutu Kasur Banyak Ditemukan di Pakaian Kotor

Rona pakaian bekas
Sri Yanti Nainggolan • 30 September 2017 17:23
medcom.id, Jakarta: Pernahkah Anda menemukan kutu kasur pada pakaian kotor setelah melakukan perjalanan keluar kota? Sebuah penelitian bisa menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi.
 
Sebuah penelitian menemukan bahwa kutu kasur senang dengan pakaian kotor. Selain itu, studi yang dipublikasikan dalam Scientific Reports tersebut menyebutkan jumlah serangga tersebut semakin meningkat secara global karena mulai kebal dengan pestisida.
 
Serangga tersebut menyebar dan bersembunyi pada bagasi atau pakaian yang dikemas dalam bagasi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Serangga yang menumpang adalah penjelasan yang masuk akan, namun bagaimana mekanismenya belum pernah diteliti," tukas pemimpin studi William Hentley dari University of Sheffield.
 
Hentley menemukan bahwa kutu kasur tertarik dengan bau manusia dan mereka dapat merasakan lebih dari 100 bau kimia yang berbeda pada kulit manusia. Untuk melihat apakah ketertarikan tersebut juga berlaku pada pakaian kotor, tak hanya tubuh manusia, para peneliti meletakan empat tas kecil dalam laboratorium berukuran tempat tidur yang dituangkan satu wadah berisi kutu kasur.
 
Dua dari tas tersebut adalah kaus dan kaus kaki kotor, dan dua sisanya berisi pakaian bersih. Beberapa hari kemudian, jumlah kutu kasur dua kali lipat lebih banyak ditemukan pada tas yang berisi pakaian kotor.
 
Penelitian serupa dilakukan pada kamar kedua, namun memiliki kandungan karbondioksida yang lebih banyak, sebagai bentuk stimulasi manusia bernapas. Para peneliti ingin melihat apakah kehadiran karbondioksida akan memicu 'perilaku mencari inang' pada kutu kasur, sama seperti serangga pada umumnya.
 
Hasilnya, kutu kasur dalam kamar dengan karbon dioksida cenderung meninggalkan "tempat berlindung" mereka dan mencari tempat baru untuk menetap daripada di dalam ruangan tanpa gas tersebut dimana dalam wadah tersebut hanya bersisa kurang dari 2 persen kutu. Namun, sama seperti percobaan pertama, kutu kasur dua kali lipat lebih banyak ditemukan pada tas berisi pakaian kotor.
 
Penelitian tersebut menyimpulkan, kutu kasur akan secara aktif mencari inang baru. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan untuk meletakkan pakaian kotor pada tempat yang tertutup agar kutu kasur tak bisa berpindah.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif