Hubungan orang tua dan anak-anak yang memasuki usia remaja seringkali menimbulkan konflik. (Ilustrasi/Pexels)
Hubungan orang tua dan anak-anak yang memasuki usia remaja seringkali menimbulkan konflik. (Ilustrasi/Pexels)

Strategi Jadikan Remaja Mandiri tapi Tetap Dekat Orang Tua

Rona komunikasi orang tua dan anak
Anda Nurlaila • 26 Februari 2020 13:29
Jakarta: Hubungan orang tua dan anak-anak yang memasuki usia remaja seringkali menimbulkan konflik. Perubahan drastis dalam relasi orangtua-anak seringkali membuat frustasi baik anak maupun orang tua.
 
Saat orang tua merasa memiliki hubungan yang dekat dengan anak remaja mereka. Beberapa menit kemudian anak bersikap tidak sopan atau menuduh Anda sebagai orang tua yang buruk saat tidak mendapat keinginannya.

Mengapa Perilaku Remaja Kasar

Seperti dimuat dalam Verywell Family, tarik ulur antara orang tua dan remaja adalah bagian normal perkembangan anak. Selama masa ini, remaja berusaha mencari jati diri mereka. Dalam upaya menarik diri dan berpisah dari orang tua, anak bisa bertindak kasar selama prosesnya.
 
Anak umumnya ingin lebih mandiri, bebasan, dan terlibat pada hal-hal yang berdampak pada mereka. Meski terlihat tidak peduli pada perkataan orangtua, penelitian menemukan sebaliknya. Remaja masih mendengarkan orang tua, hanya tidak tahu bagaimana menunjukkannya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat berusaha mandiri dan melepaskan diri dari orang tua, remaja mulai memutuskan perilaku apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai. Anak akan mengevaluasi perilaku Anda yang bisa membuat orang tua merasa mereka melakukan kesalahan.

Cara Mengelola Perilaku Remaja

Ada beberapa saran untuk memanfaatkan situasi sebaik-baiknya agar tetap dekat dengan anak pada masa kritis mereka:

Ingatkan Diri  Bahwa Perilaku Itu Normal

Setiap kali anak remaja menanggapi dengan kasar atau tidak senang dengan keberadaan Anda, ingatkan diri Anda bahwa ini adalah bagian normal dari perkembangan remaja.
 
Remaja yang sedang mengalami perubahan hormon drastis akan lebih sering berkata dan berperilaku kasar. Ingatkan diri bahwa ini hanya sebuah fase dalam kehidupan anak dan tidak akan berlangsung selamanya. Tapi jangan beri izin anak remaja mengeluarkan kata-kata kebencian. Ingatkan bahwa mereka dapat menyakiti orang lain.

Tetapkan Aturan Mengenai Rasa Hormat

Walaupun remaja Anda ingin mandiri dan benar-benar terpisah dari Anda selama masa remaja, sebaiknya tidak pernah membiarkan rasa tidak hormat yang berkelanjutan dari anak remaja Anda.
 
Ingatkan dia bahwa dia dapat menyatakan pendapatnya, ketidakpuasannya, dan ketidaksetujuannya dengan nada normal dengan kata-kata penuh hormat. Anda dapat mengatakan padanya bahwa dia tidak diperbolehkan mengatakan," Aku benci kamu." Minta anak agar menemukan kata-kata untuk memberitahu apa yang benar-benar mengganggunya.
 
Saat anak sudah tenang, ingatkan bahwa jika dia ingin diperlakukan seperti orang dewasa, maka dia perlu berkomunikasi seperti orang dewasa. Dan, jika dia tidak dapat berkomunikasi dengan hormat, ada konsekuensi untuk pilihannya.

Konsekuensi-konsekuensi yang Dapat Mengubah Perilaku Remaja

Tahu Kapan Harus Menggali Lebih Dalam

Kadang-kadang remaja akan marah kepada Anda ketika frustrasi mereka tidak ada hubungannya sama sekali dengan Anda. Anda hanyalah target yang mudah dan aman. Penting membedakan antara frustrasi remaja normal dan masalah yang lebih serius seperti intimidasi, tekanan teman sebaya atau dikucilkan dari acara sosial.
 
Jika respons anak esktrem, gali lebih dalam. Tarik napas dan pikirkan mengapa dia berperilaku sedemikian rupa dan kemudian ajukan pertanyaan yang bijaksana dan terbuka.  

Jangan Takut Dibenci

Salah satu tanggung jawab terbesar sebagai orang tua adalah membantu membentuk anak remaja Anda menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan peduli. Terkadang hasilnya adalah anak remaja tidak menyukai Anda. Tapi itu tidak masalah. 
 
Penting untuk menjadi orang tua dan fokus membimbing anak remaja Anda untuk melakukan apa yang benar. Pada akhirnya anak akan menghargai Anda karena melakukan hal yang sulit dan menjaganya tetap aman. Ingat, anak memiliki banyak teman tapi hanya memiliki Anda sebagai orang tuanya.

Tetap Tenang

Sulit tetap tenang saat anak mencela Anda dan hal-hal yang Anda sukai atau merespon dengan suara tinggi dan kasar. Tapi jika membalasnya, anak remaja dapat lepas kendali dengan cepat. Tenangkan diri sebelum mengatakan apapun.
 
Ingat, remaja sering tidak menyadari bahwa mereka sedang terluka. Respons tenang dapat meredakan situasi. Anda masih dapat meminta pertanggungjawaban anak remaja karena tidak sopan, tetapi tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak sopan juga.

Kendurkan Pegangan

Anak dapat mengambil risiko dan berbuat kesalahan sebagai bagian proses pembelajaran. Beri anak kebebasan tapi tetap bertanggung jawab. Mencoba mengendalikan mereka adalah kesalahan sebagian besar orang tua yang dapat membuat anak memberontak.
 
Bahkan jika Anda tidak setuju dengan saran atau ide anak remaja Anda, pastikan Anda menghargainya. Jika anak mengacau, cukup nyatakan faktanya, anak akan belajar dari kesalahannya.

Rangkul Kemerdekaan Baru Anda

Seiring bertambahnya usia remaja, mereka cenderung menginginkan lebih banyak privasi. Mereka bahkan mungkin berbagi lebih sedikit informasi dengan Anda daripada sebelumnya.
 
Selama anak sehat, berprestasi di sekolah, dan tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau penyalahgunaan zat terlarang, ciptakan sedikit ruang antara Anda dan anak remaja. Remaja memerlukan kebebasan untuk membuat rencana sendiri, memilih teman dan memikirkan pikiran mereka sendiri.
 
Jarak antara Anda dan anak remaja terkadang membuat Anda merasa tidak aman. Di satu sisi, Anda senang dia menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab, tetapi di sisi lain, Anda sedih bahwa ia tampaknya semakin menjauh dari Anda.
 
Untuk mengatasi kekosongan, fokus pada kegiatan non-pengasuhan yang Anda sukai. Aktivitas menyenangkan seperti berjalan-jalan, membaca buku bagus, menonton film dengan teman, atau nikmati makan malam yang tenang bersama pasangan Anda.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif