Kekerasan anak meningkat di tahun 2015. (Foto:Antara/Aditya Perdana)
Kekerasan anak meningkat di tahun 2015. (Foto:Antara/Aditya Perdana)

Kaleidoskop 2015

Maraknya Kekerasan Anak Sepanjang 2015

Rona kaleidoskop rona
Dwi Ayu Rochani • 29 Desember 2015 17:23
medcom.id, Jakarta: Di sepanjang 2015, kasus kekerasan pada anak semakin meningkat. Bahkan, kekerasan anak tak hanya sekadar pukulan, bahkan kekerasan seksual hingga berujung kematian. Tragisnya, kekerasan pada anak tak sedikit dilakukan oleh keluarga dekat bahkan orangtua kandung mereka sendiri.
 
Berdasarkan data Pustadin Komnas Anak, dalam kurun lima tahun terjadi peningkatan laporan pengaduan pelanggaran hak anak. Pada 2010 terdapat 2.046 kasus, naik menjadi 2.737 kasus pada 2015. Dari 2.737 kasus, sekitar 52 persen adalah kasus kekerasan seksual.
 
Berikut adalah beberapa kasus kekerasan anak yang sempat menyita perhatian seluruh masyarakat Indonesia sepanjang 2015.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


1. Angeline
 
Angeline adalah salah satu korban kekerasan anak yang berujung pada kematian. Kasus Angeline pun mendapatkan simpati yang begitu besar dari seluruh masyarakat Indonesia.
 
Kronologis kasus kematian Angeline bermula pada 16 Mei 2015, seorang ibu bernama Margriet Megawe melaporkan kehilangan seorang putrinya bernama Angeline. Namun, beberapa waktu berselang, bocah berusia 8 tahun itu justru ditemukan terkubur di dekat kandang ayam rumahnya sendiri pada Rabu 10 Juni 2015. Setelah menemukan Jenazah Angeline, pihak polisi mencurigai 2 orang terdekat yang dijadikan tersangka dibalik kematian Angeline.
 
Ibu angkat Angeline, Margariet dan mantan pekerja rumah Angeline, Agustinus Tae adalah dua tersangka yang kini sedang menjalani persidangan. Keduanya pun dikenai hukuman dengan pasal pembunuhan berencana.
 
2. Penelantaran Anak di Cibubur
 
Kasus kekerasan anak kembali mencuat saat warga melaporkan tentang penelantaran anak laki-laki 8 tahun berinisial AD yang sudah sebulan berkeliaran di sekitar komplek perumahan.
 
Polisi lalu menyelamatkan anak itu dan mendatangi kediaman orang tuanya. Saat polisi datang rumah orang tua inisial AD itu, rumah terlihat tak terurus seperti rumah yang layak untuk ditinggali anak-anak. 
 
Hal tersebut diperparah dengan empat saudara AD yang terlihat kekurangan gizi saat ditemukan di dalam rumah. Aparat kepolisian pun langsung memeriksa kedua orang tua tersebut. Keduanya positif dinyatakan menggunakan narkoba dan pihak polisi langsung menetapkan status tersangka penelantaran anak.
 
3. Jenazah bocah dalam kardus
 
Pada Oktober 2015 lalu, warga Kalideres, Jakarta Barat dihebohkan dengan ditemukannya jenazah bocah dalam kardus. Tragisnya, kondisi tubuh bocah kelas 2 SD itu dilakban, tanpa busana dan terdapat sejumlah luka bekas penganiayaan juga kekerasan seksual.
 
Setelah dilakukan penyelidikan beberapa waktu, polisi menetapkan Agus Darmawan sebagai tersangka pembunuhan dan pencabulan. Agus diketahui merupakan tetangga korban dan ibu korban juga mengenal baik Agus.
 
Dalam keterangan tersangka, korban diikat menggunakan kabel charger ponsel dan mulutnya disumpal kaos kaki. Lalu Agus mencabuli korban. Tak mau perbuatan kejinya terendus pihak polisi, Agus pun langsung melilit leher bocah itu hingga meninggal.
 
4. Kematian siswi SMP Benhil
 
Lagi-lagi siswi SMP menjadi korban nafsu pamannya sendiri. Siswi berinisial AAP tewas setelah pamannya, Rizal alias Anwar membujuk korban untuk berhubungan badan di area Perhutani Jasinga Bogor. Siswi SMP menolak permintaan bejat pamannya itu. Namun, Rizal mengancam akan meninggalkannya di kawasan hutan yang jauh dari penduduk tersebut.
 
Usai melakukan hubungan badan secara paksa, Rizal juga mengancam agar AAP tidak memberitahukan kepada orang tuanya di Jakarta. Kali ini AAP menolak permintaan Rizal. AAP ingin Rizal bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.
 
Bapak tiga orang anak ini lantas nekat menghilangkan nyawa AAP dengan cara memukulnya tiga kali dengan batu hingga korban tak bernyawa. Usai membunuh, Rizal menyeret AAP ke semak-semak yang berjarak lima meter dari lokasi pembunuhan. Rizal kemudian membakar seragam AAP untuk menghilangkan jejak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(LOV)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif