Berikut penjelasannya dari Healthline.
Beberapa orang tua khawatir bahwa anaknya yang memiliki teman khayalan tidak memiliki pemahaman yang baik tentang kenyataan versus imajinasi. Namun ini tidak benar. Faktanya, sebagian besar anak menyadari bahwa teman khayalan mereka tidaklah nyata.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setiap anak berbeda dan akan tumbuh keluar dari fase ini dengan waktu mereka sendiri. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebanyak 65 persen anak-anak hingga usia 7 tahun memiliki teman khayalan. Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 28 persen anak berumur lima hingga 12 tahun memiliki teman khayalan.
Tidak perlu khawatir jika anak yang lebih besar masih berbicara tentang teman khayalan mereka. Berikan waktu dan perbanyak komunikasi dengan anak tentang temannya ini.
Bagaimana jika orang dewasa memiliki teman khayalan?
Tidak ada banyak penelitian tentang teman khayalan di masa dewasa. Dalam sebuah studi baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa 7,5% dari mereka yang punya teman khayalan masih tetap memiliki temankhayalan saat sudah dewasa. Namun, ini adalah ukuran sampel yang kecil dan memiliki beberapa keterbatasan. Diperlukan penelitian lebih lanjut.Oleh karena itu, tampaknya tidak ada indikasi bahwa teman khayalan semasa kecil dan sudah besar adalah sesuatu yang berbeda. Hal ini mungkin hanya menjadi tanda bahwa seseorang memiliki imajinasi yang kuat, meskipun para ahli tidak yakin.
Di sisi lain, jika orang dewasa mendengar suara-suara, melihat hal-hal yang tidak ada di sana, atau mengalami tanda-tanda halusinasi atau psikosis lainnya, bisa jadi orang dewasa ini mengidap skizofrenia.
Kapan harus ke dokter
Sering kali, teman khayalan tidak berbahaya dan normal. Tetapi jika Anda yakin anak Anda mengalami sesuatu yang lebih dari itu, temui dokter untuk mengatasinya.Kapan saja perilaku dan suasana hati anak Anda berubah secara dramatis atau mulai membuat Anda khawatir, hubungi dokter anak Anda atau profesional kesehatan mental untuk menenangkan pikiran Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)