Psikolog Klinis Anak Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli, M.Psi., Psi mengungkapkan bahwa saat ini kita sedang menghadapi perubahan dari School-Based Learning ke Home-Based Learning.
Ini tak mudah karena pengaturan School-Based learning itu sudah dibuat sedemikian mungkin agar lebih kondusif. Untuk itu, orang tua di sini perlu lebih terlibat agar suasana rumah bisa mendekati suasana sekolah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Home based learning yang sifatnya cenderung informal. Mentok-mentok semi informal. Ini settingnya bisa berantakan. Apakah rumah Anda sudah disetting sesuai kebutuhan? Ini dibutuhkan orang tua perannya,” ungkapnya dalam Webinar bertajuk Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomofatif.
Menurutnya, untuk membuat suasana rumah lebih kondusif, orang tua perlu spot di rumah serupa dengan suasana kelas. Hal ini agar mereka bisa dengan mudah mengasosiasikan spot itu adalah tempat untuk berkonsentrasi belajar.
“Anak ketika masuk ke ruang kelas, mereka membangun asosiasi. Asosiasinya masuk ke ruang belajar, maka mereka akan belajar. Pindah ke ruang olahraga, mereka siap untuk olahraga,” jelasnya.
“Bayangkan anak ada di rumah. Selama ini anak paham bahwa rumah itu asosiasinya bersenang-senang untuk bertemu keluarga. Sekarang setting room butuh kita kelola agar sesuai dengan ruangan anak untuk belajar," tukas Roslina.
"Orang tua butuh membuat sebuah pojokan atau spot yang ketika ditambahkan sesuatu (ada buku) anak akan langsung switch. Mereka akan asosiasi di jam seperti ini (belajar)," tambahnya.
Menurutnya spot tidak harus besar atau menggunakan benda-benda rumit. Anda bisa memberikan batasan atau tanda di tempat tertentu dengan kain, dinding terpisah atau apapun.
Selain itu, Roslina juga menganjurkan orang tua untuk memberikan contoh langsung pada anak. Anda bisa bekerja bersama anak di waktu itu atau sekedar membaca buku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)